Sebagian petani mengalami kerugian karena bunga potong yang ditanam rusak waktu pengunjung asik berfoto. Sebelumnya wisata petik bunga sempat digalakkan sekitar tiga tahun terakhir, tapi akhir-akhir ini para petani enggan melayani wisata petik bunga lantaran risiko kerusakan bunga yang cukup tinggi.
Indra Wulan dari Radio Tidar Sakti Batu dalam Jaring Radio Suara Surabaya melaporkan, Didik salah satu petani bunga di Desa Bumiaji, Kota Batu mengatakan wisata petik bunga berpotensi mengalami kerusakan yang lebih besar karena bebungaan cenderung rapuh dan rentan ketika terlalu banyak dipegang orang.
Saat ini petani kembali pada kebiasaan sebelumnya, menanam bunga untuk dijual atau dikirim ke luar daerah.
“Saat ini petani-petani nggak berani buka petik bunga, risikonya lebih besar. Ya daripada rugi,” katanya. (dim/ipg)