Ada yang kagum, ada yang bingung, ada juga yang terheran-heran melihat peralatan canggih dimana-mana. Ini cerita kawan muda Suara Surabaya batch 2 saat mengikuti fieldtrip sebagai bagian dari workshop ke 2 menuju Terminal Teluk Lamong.
Percepat Kerja, Terminal Teluk Lamong Penuh Alat Canggih
Workshop ke 2 Suara Surabaya Muda batch 2, Sabtu (19/1/2019) mengajak pesertanya bertandang ke Terminal Teluk Lamong.
Saya sedikitpun tidak membayangkan seperti apa terminal tersebut, lantaran memang belum pernah mengunjunginya.
Kami berangkat bersama dari kantor Suara Surabaya Media menuju Terminal Teluk Lamong.
Singkat kata rombongan Suara Surabaya Muda batch 2 sampai di Terminal Teluk Lamong dan mendapatkan paparan singkat tentang Terminal Teluk Lamong.
Paling menakjubkan saat melihat dari dekat berbagai alat modern yang digunakan untuk membongkar muat kapal-kapal besar untuk ditempatkan pada truk-truk yang sudah dipersiapkan.
Dari satu kawasan menuju kawasan lainnya, saya melihat proses kerja serba otomatis di kawasna Terminal Teluk Lamong ini. Oh iya Terminal Teluk Lamong berada di dekat perairan laut lepas Surabaya.
Sampailah di tower yang menempatkan alat-alat canggih untuk membongkar muat peti kemas atau kontainer-kontainer berukuran besar. Melalui perangkat canggih itu kontainer diarahkan pada truk-truk yang ada dalam antrean.
Cara menggerakannya cukup mudah, bahkan seperti mainan radio control. Terlihat hanya mengarahkan dengan menggunakan perangkat yang sudah terpogram dan terkoneksi.
Nah, alat ini bisa berhenti dengan sendirinya jika sopir truk turun secara otomatis alat berhenti dengan sendirinya. Peti kemaspun juga tidak bergerak dari truk satu ke truk lainnya.
Jadi alat itu memudahkan proses pekerjaan dan membuat lebih mudah, dari pada saat masih menggunakan alat manual. Penggunaan alat modern ini menjadikan proses kerja cepat dan tepat waktu.(Sevillah Izatun/ SMA Muhammadiyah 10/ SS Muda)
Aktivitas peralatan canggih di Terminal Teluk Lamong. Foto: Ariella Naura/SMK Ketintang/SS Muda
Fieldtrip ke Teluk Lamong, Saksikan Kecanggihannya
Sebanyak 30 Kawan Muda Suara Surabaya batch 2 mengikuti fieldtrip ke Terminal Teluk Lamong, bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Sabtu (19/1/2019).
Dalam kegiatan fieldtrip ini Kawan Muda mendapat kesempatan untuk melihat sekaligus mempelajari konsep yang berbeda dari terminal pelabuhan lainnya yang ada di Indonesia.
Terminal Teluk Lamong mengusung konsep Green Smart Port. Tujuan dibuatnya konsep Green Port ini adalah untuk mengurangi polusi yang disebabkan dari penggunaan Solar pada sejumlah mesin dan kendaraan.
Dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan izin pembangunan Temrinal Teluk Lamong. “Kita minta izin dibangunnya Teluk Lamong itu tahun 2006 dan proses perizinan baru selesai tahun 2010,” terang Reka Yusmara, Corporate Communication Section Head PT Terminal Teluk Lamong.
Pembangunan Terminal Teluk Lamong dimulai di tahun 2010 dan selesai di akhir tahun 2014. Memasuki tahun 2015 PT Terminal Teluk Lamong akhirnya diresmikan oleh Joko Widodo Presiden Republik Indonesia.
Reka juga menjelaskan bahwa Terminal Teluk Lamong ini adalah satu-satunya terminal peti kemas dan curah kering yang ramah lingkungan.
Kawan Muda Suara Surabaya pada kesempatan fieldtrip kali ini juga berkesempatan berkunjung di tower ruang kontrol Automated Stacking Crane (ASC) yang didalamnya terdapat alat-alat canggih di import dari Finlandia yang digunakan untuk mengontrol secara otomatis penempatan kontainer di atas truk-truk.
Dari ruang kontrol ini terlihat bahwa crane yang digunakan sudah menggunakan sistem otomatis.
Crane tersebut mampu mengambil kontainer yang berada di tumpukan paling bawah sekalipun, selain itu alat tersebut juga mampu memindai kontainer-kontainer yang telah dipindahkan dari tempat semula, sehingga memudahkan dalam pengangkutannya.
Pengoperasian alat canggih yang mudah membuat ruang kontrol di Terminal Teluk Lamong minim pekerja, hanya ada 8 orang pekerja saja di bagian ruang kontrol tersebut.
Kecanggihan teknologi ini yang membuat Terminal Teluk Lamong mampu menunjang perekonomian khususnya bidang kepelabuhanan di Indonesia. (Henrika Vena/ SMK Ipiems/ SS Muda)
Tower menempatkan beberapa pekerja saja untuk mengoperasionalkan sejumlah peralatan canggih di Terminal Teluk Lamong. Foto: Jalu/SMAN 19/SS Muda
Melihat Pelabuhan Canggih di Terminal Teluk Lamong
Kawan-kawan SS Nuda batch 2 melakuan perjalanan ke Terminal Teluk Lamong, Sabtu (19/1/2019) kawasan pelabuhan yang berbeda dari pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia.
Terminal Teluk Lamong sangatlah berbeda dibandingkan dengan pelabuhan-pelabuhan yang lain, Teluk Lamong adalah pelabuhan yang tidak terlihat aktivitas orang atau manusia. Hanya truk-truk yang berlalulalang di daerah penumpukan kontainer.
Pelabuhan atau Terminal Teluk Lamong ini merupakan pelabuhan yang paling canggih di Indonesia, dan teknologinya tidak kalah dari Singapura.
Satu diantara contoh kecanggihan Terminal Teluk Lamong diantarnya adalah perangkat Automated Stacking Crane (ASC) yang bertugas menyusun dan membongkar kontainer-kontainer yang di bawa oleh truk kemudian menempatkannya kembali.
Jumlah ASC di Terminal Teluk Lamong ada 20 unit. Hampir seluruh crane bergerak secara otomatis, semua crane yang otomatis tersebut bekerja sendiri dan hanya dibantu sedikit oleh manusia dari sebuah control room.
Di bagian dermaga juga ada crane yang lebih besar yaitu ship to shore (STS) Crane yang fungsinya untuk memindahkan kontainer yang ada di atas kapal ke daratan.
Hal lain yang membuat Terminal Teluk Lamong ini berbeda dari pelabuhan yang lain, pelabuhan ini berbasis ramah lingkungan, bahkan di pelabuhan ini menyediakan truk khusus berbahan bakar gas, dan hampir seluruh fasilitas yang ada di pelabuhan ini ditenagai dengan listrik.
Terminal ini dapat melakukan proses bongkar muat lebih cepat dan menjamin layanan 24 jam.
Jika terjadi lampu padam di pelabuhan ini maka dalam jangka maksimal 5 menit listrik akan menyala kembali dikarenakan pelabuhan ini memiliki supplier listrik dari dua daerah, yaitu Surabaya dan Gersik.(Fransisco Roger/ SMA NSA/ SS Muda)
Teluk Lamong, Terminal Ramah Lingkungan yang Canggih
Pelabuhan atau Terminal Teluk Lamong mempunyai konsep ramah lingkungan, konsep yang konon merupakan konsep pelabuhan canggih pertama di Indonesia.
Contohnya, setiap truk yang melintasi atau masuk ke kawasan terminal wajib memenuhi emisi gas buangnya. Yang pasti harus rendah emisi gas buangnya dan harus memenuhi persyaratan.
Jika tidak, maka truk-truk itu tidak dapat sepenuhnya beroperasional didalam kawasan terminal. Kontainer yang diangkut oleh truk akan dipindahkan ke truk Terminal Teluk Lamong yang memang menggunakan bahan bakar gas.
Terminal Teluk Lamong juga terlihat tidak banyak memerlukan petugas karena sistem kerja yang diperhunakan sudah otomatis. Termasuk penggunaan sejumlah perangkat kerja yang ada disana juga otomatis.
Mesin pemindah kontainer atau peti kemas menggunakan Automated Stacking Crane (ASC).
Pengemudi truk yang akan memindahkan muatan kontainer melalui perangkat otomatis tersebut, cukup menempelkan kartu pengenal, maka pernagkat otomatis akan bergerak memindahkan peti kemas. Canggih.(Ariella Naura/ SMK Ketintang/ SS Muda)
Truk-truk berbahan bakar gas yang menjadi bagian dari menjaga lingkungan Terminal Teluk Lamong sebagai pelabuhan ramah lingkungan. Foto: Roger/SMA NSA/SS Muda
Terminal Teluk Lamong Tidak Kalah dengan Luar Negeri
Kawan Muda Suara Surabaya batch 2, pada workshop ke 2, mengunjungi Terminal Teluk Lamong, Sabtu (19/1/2019). Terminal atau pelabuhan yang canggih, tidak kalah dengan luar egeri.
Terminal Teluk Lamong merupakan terminal peti kemas di Indonesia yang menggunakan perangkat canggih otomatis tetapi sekaligus juga terminal yang ramah lingkungan.
Memasuki area Terminal Teluk Lamong, Kawan Muda Suara Surabaya batch 2 wajib mengenakan rompi serta helm yang bertandakansebagai pengunjung sebagai kelengkapan prosedur keamanan.
Terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari Pelindo III, diresmikan tahun 2015 oleh Joko Widodo Presiden Republik Indonesia.
“Sebenarnya ide kita sudah ada sejak tahun 2000, lalu mulai menyerahkan perizinan pada tahun 2010, dan Terminal Teluk Lamong diresmikan pada 2015. Terminal Teluk Lamong dioperasionalkan karena pelabuhan Tanjung Perak sudah terlalu padat,” papar Reka Yusmara Corporate Communication Section Head PT Terminal Teluk Lamong.
Terminal Teluk Lamong menempati urutan 5 besar terminal petikemas modern yang menggunakan sistem otomatis, itu dibuktikan dengan berbagai macam alat canggih dan otomatis yang berada di Teluk Lamong produk dari luar negeri.
Oleh karena itu Terminal Teluk Lamong tidak kalah dengan terminal atau pelabuhan di luar negeri.
“Saat ini dalam satu blok terdapat 2 mesin dengan sistem otomatis dan kita punya 10 blok. Total ada 20 mesin. Kedepanya kami akan menambah blok sampai sekitar 15 blok agar kinerja menjadi lebih efisien,” pungkas Samiadji supervisi ruang kontrol tower.(Daris Sabrina Azahra/ SMAN 19/ SS Muda)
Teluk Lamong Siap Layani Masyarakat Terkait Jasa Kepelabuhanan
Konsep pembangunan Terminal Teluk Lamong sudah ada sejak tahun 2000. Kemudian izin pembangunan diajukan pada tahun 2006 sedangkan proses perizinan selesai pada tahun 2010, dilanjutkan dengan proses pembangunan selama 4 tahun dan diresmikan pada 22 Mei 2015 oleh Joko Widodo Presiden Republik Indonesia di Jalan Raya Tambak Osowilangun Km. 12 Kelurahan Tambak Osowilangun, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jawa Timur.
Pada mulanya, ide konsep itu didapat saat pejabat structural pergi keliling Eropa dan Amerika untuk mendapat potret pelabuhan modern dan canggih. Hingga terciptanya Teluk Lamong yang merupakan satu satunya terminal petikemas di Indonesia yang berkonsep otomasi dan ramah lingkungan.
Pengembangan dari pada Terminal Teluk Lamong itu sendiri akan ada 4 tahap, saat ini masuk pada tahap 2 untuk memperbaiki kinerja terminal dalam hal aksesbilitas dari pelabuhan dan infrastruktur yang ada dalam terminal.
“Bagaimana caranya akses dan konstruksi dari darat dan laut itu lancar, kami membangun Fly Over untuk memberikan alternatif kemudahan aksesbilitas menuju Teluk Lamong yang langsung tembus ke Tol Road Surabaya Gresik dan jalur lingkar luar barat Surabaya ke Mojokerto sampai Jakarta. Kemudian yang dari laut, kami menambah kedalaman dari 9,5 meter menjadi kedalaman 900 M dengan lebar 150 M agar kapal tidak transit terlebih dahulu,” jelas Reka Yasmara Corporate Communication Section Head PT Terminal Teluk Lamong terkait pembangunan Terminal Teluk Lamong pada tahap 2 tersebut.
Hadirnya Terminal Teluk Lamong seluas 60 Hektare yang merupakan terminal operator yang bergerak pada usaha jasa kepelabuhan dan menggunakan alat paling mutakhir di Indonesia serta berteknologi tinggi dan ramah lingkungan dengan menggunakan truk berbahan bakar gas, agar mengurangi emisi buang gas karbon.
Pembangunan Terminal Teluk Lamong bertujuan sebagai implementasi pengembangan pelabuhan Tanjung Perak yang dilengkapi peralatan bongkar muat yang memadai dengan teknologi modern dan juga sebagai usaha mendukung penyebaran arus barang dari dan ke Kawasan Timur Indonesia (KTI) serta untuk mengantisipasi peningkatan angkutan petikemas dan curah sebagai akibat pasar global di pelabuhan Tanjung Perak.
Terminal Teluk Lamong yang tak lain merupakan anak perusahaan PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau bisa juga disebut PT. Pelindo III itu memiliki kinerja yang sangat cepat.
Salah satunya adalah arus peti kemas dan curah kering yang tumbuh setiap tahun. Hal tersebut juga dikarenakan pengguna jasa yang semakin tinggi.
Tahun 2018 ditargetkan kapasitas 500 TEUs pertahun, kemudian ditingkatkan menjadi 600 TEUs pertahun yang nantinya akan sangat membantu distribusi barang di Jawa Timur. Target tersebut membuat Teluk Lamong lambat laun akan menjadi penguat system distribusi logistic nasional.
Terminal Teluk Lamong hadir 24 jam 7 hari dalam seminggu untuk pelayanan terbaik. Pelanggan dapat melakukan transaksi online dengan broadband system dimana saja dan kapan saja, hal itu juga membuktikan keefesinsi Terminal Teluk Lamong.
Keamanan di Terminal Teluk Lamong dilengkapi standar keamanan International dan juga pada lapangan penumpukan, didirikan pagar supaya truk dan manusia tidak sembarang masuk dan terhindar dari insiden yang dapat terjadi di Terminal Konfesional. Karena itu, Terminal Teluk Lamong menjadi satu satunya terminal di Indonesia yang area ekspor impornya dalam satu tempat.
Fasilitas yang tersedia di Teluk Lamong antara lain Main Gate, CFS (container freight station), workshop + ASC Tower, Pre In Gate, Dermaga, Dry Bulk, Main Building, Lapangan Penumpukan. Selain itu juga terdapat beberapa peralatan canggih Terminal Teluk Lamong diantaranya 5 STS Crane, 5 unit Stradlle Carrier, 20 unit Automated Stasking Crane, 50 unit Combined Terminal Trailer, Conveyor and Grab Ship Unloader, Gas Truck 50 unit, Docking System.
Dengan visi Menjadi Terminal yang Unggul dengan Pelayanan Logistik yang Terintegrasi, Modern, dan Berwawasan Lingkungan Terminal Teluk Lamong siap memberikan pelayanan terbaik untuk pengguna jasa ekspor impor masyarakat.(Kamilla Ayun/SMKN 1/SS Muda)(tok)