Suara Surabaya Muda (SS Muda) Batch I sudah “bermain” selama 10 bulan di Suara Surabaya. Banyak rupa cerita yang dikenang para pelajar ini. Namun semuanya bernada sama, mereka bahagia menjadi bagian dari program jurnalistik untuk anak muda ini. Event Jazz Traffic Festival 2018 jadi momen paling diingat dari semuanya.
Isal, SS Muda dari SMAN 2 Surabaya menganggap SS Muda adalah wujud aspirasi anak muda yang berkecimpung di bidang jurnalistik. Ia berharap, program ini terus dilanjutkan dan digelar rutin tiap tahunnya.
Ia mengaku terkesan dan tak bisa melupakan momen ketika dirinya bertugas di JTF 2018. Ia yang fokusnya di fotografi harus naik turun gedung Grand City untuk mengambil gambar di beberapa venue.
“Sangat bermanfaat, karena dilatih kehidupan fotografer yang sesungguhnya,” kata Isal ketika ditemui di Workshop SS Muda Batch II di Kampung Media Suara Surabaya pada Sabtu (15/12/2018).
Gibran yang juga dari sekolah sama mengamini pendapat Isal. Menurutnya, SS Muda adalah pengalaman berharga dan mahal.
“Awalnya gak merasa ini passion, ternyata jadi passion. Akhirnya bisa produksi berita pas di JTF (sebanyak, red) 2 berita,” cerita Gibran.
Nafla SS Muda dari SMA Muhammadiyah 2 merasa senang karena mendapat banyak ilmu bermanfaat. Dia merasa mendapat kesempatan praktik yang tidak didapatkan di sekolah.
“Pas JTF, Salaman sama Tulus jadi pengalaman paling seru. Bisa dikenang dan bisa dipamerin juga,” katanya sambil tertawa.
Galih SS Muda dari SMA Khadijah menganggap, dirinya selama di program SS Muda mendapat ilmu-ilmu yang di SMA belum diajarkan.
“Akselerasi. Lebih tau duluan. Ya jadi keuntungan tersendiri,” ujarnya.
Ia yang hobi ke video jurnalistik bisa memperdalam ilmu-ilmu baru, seperti cara pengambilan video dan reportase yang belum di dapat di Sekolah.
Terakhir ada Kaput SS Muda dari SMAN 11 Surabaya. Ia punya kata-kata untuk SS Muda : Keren Pol! Bangga Pol! Baginya, SS Muda menawarkan tiga kata, yaitu Seru, Penting, dan Menyenangkan.
Ia bangga menjadi bagian dari SS Muda karena hanya di program ini, dirinya mendapat banyak informasi tentang jurnalistik. Ia juga bisa menambah pertemanan dari sekolah lain.
“Workshopnya selama 4 kali itu, gak ada yang gak berguna,” katanya. (bas/dim/ipg)