Duduk dalam waktu lama sering kali dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan hal yang mengejutkan; tidak semua aktivitas duduk berdampak buruk bagi otak Anda. Bahkan, beberapa mungkin memberikan manfaat kognitif.
Melansir Medical Daily, Minggu (5/1/2025), para peneliti dalam studi terbaru ini meneliti pola aktivitas harian dari 397 orang dewasa yang berusia di atas 60 tahun untuk memahami bagaimana berbagai jenis aktivitas memengaruhi kemampuan memori dan berpikir.
Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Gerontology Series A menunjukkan bahwa efek perilaku sedenter (duduk terlalu lama) pada kesehatan otak sangat bergantung pada jenis aktivitas yang dilakukan.
Sebagai contoh, aktivitas yang melibatkan mental seperti membaca, mendengarkan musik, membuat kerajinan, berdoa, atau berbicara dengan teman dikaitkan dengan peningkatan fungsi memori dan kognitif.
Namun, aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi aktif, seperti menonton televisi terlalu lama atau bermain video game, justru berhubungan dengan penurunan kognitif.
“Kami menemukan bahwa jenis aktivitas sangat memengaruhi dampaknya pada kesehatan otak. Aktivitas sosial dan yang melibatkan mental merangsang otak, sementara aktivitas pasif, seperti menonton TV secara berlebihan, dapat berdampak buruk,” kata Dr. Maddison Mellow, peneliti utama dalam studi tersebut.
Untuk hasil terbaik bagi semua aspek kesehatan, Mellow menyarankan agar orang tetap aktif secara fisik, mengutamakan gerakan yang menyenangkan, dan meningkatkan detak jantung.
Namun, jika hari Anda melibatkan banyak duduk, tidak perlu khawatir. Perubahan kecil masih dapat memberikan manfaat bagi kesehatan otak.
Dr. Mellow menyarankan untuk mengganti hanya lima menit waktu menonton TV dengan aktivitas yang merangsang mental seperti menyelesaikan teka-teki, membaca, atau berbicara di telepon dengan teman dapat memberikan perbedaan yang berarti untuk kesehatan otak .
“Dan, meskipun pesan ‘lebih banyak bergerak, lebih sedikit duduk’ memang benar untuk kesehatan kardiometabolik dan otak, penelitian kami menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih mendetail diperlukan dalam memikirkan hubungan antara perilaku sedenter dan fungsi kognitif,” kata Dr. Mellow.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa berpartisipasi dalam kegiatan santai yang merangsang mental, seperti membaca dan bermain papan permainan, dapat membantu orang dewasa yang lebih tua mempertahankan ketajaman kognitif.
Sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal PMC mengindikasikan bahwa individu berusia 75 tahun ke atas yang berpartisipasi dalam kegiatan semacam itu memiliki risiko lebih rendah terkena demensia dibandingkan mereka yang tidak. (bil/ham)