
Fidyah menjadi solusi bagi umat Islam yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit berkepanjangan atau usia lanjut yang menyebabkan kelemahan fisik.
Sebagai bentuk kompensasi, fidyah dibayarkan dengan memberikan makanan kepada fakir miskin sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Dilansir dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu), fidyah diwajibkan bagi mereka yang tidak bisa berpuasa dan tidak memiliki kesempatan untuk menggantinya di lain waktu.
Beberapa kategori orang yang wajib membayar fidyah antara lain:
1. Orang yang sudah tidak mampu menjalankan puasa;
2. Orang dengan penyakit kronis yang kecil kemungkinan sembuh dan tidak kuat berpuasa;
3. Ibu hamil atau menyusui yang khawatir terhadap kesehatan diri atau bayinya;
4. Orang yang meninggal dunia dengan utang puasa yang belum sempat diganti, di mana fidyah bisa dibayarkan oleh keluarganya.
Fidyah umumnya dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras atau makanan siap saji.
Menurut Baznas, jumlah fidyah yang harus dibayarkan adalah satu mud atau sekitar 675 gram beras untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Alternatif lainnya adalah memberikan makanan yang sudah dimasak kepada fakir miskin.
Lazismu juga mengizinkan pembayaran fidyah dalam bentuk uang, sesuai dengan harga makanan yang seharusnya diberikan kepada mustahik atau penerima zakat.
Pembayaran ini dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap sesuai jumlah hari puasa yang tidak dijalankan.
Pembayaran fidyah dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Menyalurkan makanan langsung kepada fakir miskin;
2. Menggunakan layanan lembaga zakat resmi, seperti BAZNAS dan Lazismu, yang akan menyalurkan fidyah kepada penerima yang berhak;
3. Menyediakan makanan siap saji bagi orang-orang yang membutuhkan.
Fidyah menjadi solusi ibadah bagi mereka yang tidak mampu berpuasa, sehingga tetap bisa menunaikan kewajiban dengan cara membantu sesama.
Dengan membayar fidyah, seorang muslim tetap dapat menjalankan tanggung jawabnya secara syar’i. (bel/saf/iss)