Senin, 7 April 2025

Studi Baru Temukan Wawasan Evolusi Manusia Purba di Asia Timur

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Gambar yang disediakan oleh Institut Penelitian Dataran Tinggi Tibet (ITP), Akademi Ilmu Pengetahuan China menunjukkan gambaran artistik migrasi manusia purba. Foto: Xinhua

Para peneliti telah menemukan bukti definitif pertama dari teknologi Quina Paleolitikum Tengah di Asia Timur, memberikan wawasan baru mengenai evolusi manusia purba di kawasan tersebut.

Temuan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences tersebut didasarkan pada artefak yang digali dari situs Longtan di wilayah Heqing, Provinsi Yunnan, China barat daya.

Studi tersebut dilakukan oleh sebuah tim multidisiplin yang dipimpin oleh Institut Penelitian Dataran Tinggi Tibet (Institute of Tibetan Plateau Research/ITP) di Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Melansir dari Antara pada Senin (7/4/2025), pada periode Paleolitikum Tengah, yang berlangsung sekitar 300.000 hingga 40.000 tahun silam, ditandai dengan koeksistensi manusia modern awal, Denisovan, dan Neanderthal, seiring dengan kemajuan teknologi yang signifikan.

Sementara teori-teori yang ada mengungkapkan perkembangan teknologi yang lambat di kalangan manusia purba di China, penemuan di Longtan memberikan wawasan baru tentang tradisi pembuatan alat regional, menurut studi tersebut.

Penggalian di situs Longtan, yang dimulai pada 2010 mengungkap tentang peralatan batu yang menunjukkan karakteristik utama teknologi Quina. Tradisi bebatuan itu dikaitkan dengan Neanderthal di lingkungan Eropa yang dingin dan gersang sekitar 70.000 hingga 40.000 tahun silam.

Menurut tim peneliti, kumpulan bebatuan Longtan menunjukkan ciri-ciri klasik Quina, termasuk produksi sistematis serpihan tebal sebagai bahan dasar alat (tool blanks), perbaikan ketajaman selektif menggunakan palu lunak dan keras, perbaikan ketajaman secara terus menerus untuk memperpanjang usia alat, dan strategi reduksi multitahap.

Analisis keausan mikro juga mengonfirmasi bahwa pengikis Quina digunakan untuk memproses tulang, kayu, dan kulit.

“Kehadiran teknologi Quina di Asia Timur belum pernah dikonfirmasi secara pasti hingga saat ini,” kata Li Hao, salah satu penulis utama studi tersebut yang juga merupakan peneliti di ITP. Temuan itu, lanjut Li, mengubah pemahaman masyarakat mengenai lanskap evolusi manusia purba awal di Asia Timur.

Penemuan tersebut telah memperluas jangkauan tradisi pembuatan alat yang telah diketahui dan menunjukkan kemungkinan Neanderthal mencapai China barat daya, sebuah hipotesis yang menurut para peneliti perlu diteliti lebih lanjut. (ant/nis/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Senin, 7 April 2025
29o
Kurs