Senin, 3 Maret 2025

Ramadan Menjadi Waktu Istimewa untuk Membaca dan Memahami Al-Qur’an

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Wanita muslim tengah membaca Al-Qur'an. Foto: iStock

Dadang Kahmad Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak umat Islam memanfaatkan Ramadan sebagai waktu istimewa untuk memperdalam ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Guru Besar Sosiologi Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an secara mendalam sebagai inti ibadah di bulan suci ini.

“Alhamdulillah, waktu berjalan begitu cepat dan kita kembali memasuki bulan Ramadan, bulan penuh rahmat dan barokah dari Allah SWT,” ujar Dadang dalam laman resmi Muhammadiyah.

Ia menyebut Ramadan sebagai bulan yang dikhususkan Allah dari 12 bulan dalam setahun, untuk umat Islam menjalankan ibadah wajib maupun sunnah, serta melakukan perbuatan positif bagi diri sendiri dan orang lain.

Mengutip ayat Al-Qur’an, yakni Syahru Ramadhan alladzi unzila fihil Qur’an (Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an), Dadang menegaskan bahwa Ramadan memiliki kaitan erat dengan kitab suci tersebut.

“Karena Al-Qur’an diturunkan di bulan ini, kita harus siap membaca Al-Qur’an. Tapi bukan sekadar tekstual, usahakan membaca dengan terjemahan, bahkan membuka tafsir berbahasa Indonesia atau kitab berbahasa Arab bagi yang memahami,” jelasnya.

Menurut Dadang, membaca Al-Qur’an secara tartil dan memahami maknanya adalah kunci untuk menjadikan Ramadan bermakna.

“Al-Qur’an itu hudan, petunjuk. Petunjuk harus dipahami betul. Mulai dari awal puasa, kita persiapkan diri untuk membaca dengan baik, menerjemahkan, dan meresapi dalam kalbu,” katanya.

Ia menyarankan agar umat tidak mengejar target kuantitas, seperti mengkhatamkan berkali-kali, tetapi fokus pada kualitas pemahaman. “Cukup satu atau dua ayat per hari, tapi dengan terjemahan dan pemahaman yang baik, lalu laksanakan apa yang diperintahkan,” tambahnya.

Dadang menyoroti bahwa Al-Qur’an mencakup akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak, yang semuanya memberikan petunjuk perilaku mulia seperti sabar, jujur, taat pada aturan agama, dan dermawan.

“Ini diulang-ulang dalam Al-Qur’an. Makanya, ibadah di Ramadan harus dimulai dengan membaca Al-Qur’an yang baik, memahaminya, dan mengamalkannya,” tegasnya.

Ia berpesan agar Ramadan kali ini menjadi pembeda dibanding tahun sebelumnya dalam hal kualitas ibadah dan perilaku.

“Jadikan Ramadan istimewa, berbeda dengan yang lalu, dengan ibadah yang lebih tekun kepada Allah,” tutur Dadang. (dra/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Senin, 3 Maret 2025
32o
Kurs