Rem blong adalah salah satu masalah yang paling berbahaya bagi pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Ketika sistem pengereman gagal berfungsi, pengemudi bisa kehilangan kendali atas kendaraan, yang dapat berakibat fatal.
Saat pengemudi menekan pedal rem, harapan utamanya adalah kendaraan dapat berhenti. Tetapi dalam kondisi rem blong, rem tidak memberikan respons sama sekali.
Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (9/1/2025), menjaga kondisi sistem pengereman adalah hal yang wajib dilakukan secara rutin.
Berikut adalah beberapa penyebab utama rem blong:
1. Suhu Minyak Rem Tinggi (Vapor Lock)
Vapor lock terjadi ketika suhu minyak rem meningkat terlalu tinggi, akibat penggunaan rem secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Hal ini menyebabkan minyak rem mendidih dan membentuk uap, yang mengurangi kemampuan sistem pengereman untuk berfungsi dengan baik.
Uap ini mengganggu aliran hidrolik dalam sistem rem, sehingga mengurangi daya tekan yang diperlukan untuk menghentikan kendaraan. Ini sering terjadi pada kendaraan yang melewati jalan menurun panjang dengan beban berat.
2. Rem Panas Berlebih (Brake Fading)
Brake fading adalah kondisi di mana kampas rem menjadi aus dan tidak mampu menghasilkan gesekan yang cukup untuk menghentikan kendaraan.
Biasanya ini terjadi setelah pengereman berulang kali atau penggunaan rem yang terus-menerus tanpa memberi waktu untuk mendinginkan sistem pengereman.
Ketika suhu dalam sistem pengereman terlalu tinggi, kampas rem bisa meleleh, mengurangi daya pengereman secara drastis.
Kondisi ini sering ditemukan pada kendaraan yang sering membawa beban berat atau mengendarai jalan menurun tanpa menggunakan teknik pengereman yang benar.
3. Kurang Pelumasan pada Komponen Rem
Pelumasan yang tidak memadai pada komponen rem (seperti kaliper, pin, piston, dan klip) bisa menyebabkan komponen tersebut mengalami keausan yang berlebihan. Piston rem berfungsi untuk memberikan tekanan pada kampas rem agar mencengkeram cakram atau tromol.
Tanpa pelumasan yang baik, piston rem bisa rusak atau mengalami korosi, mengurangi kinerjanya dalam sistem pengereman. Hal ini bisa membuat rem menjadi tidak responsif atau bahkan blong.
Oleh karena itu, pastikan bahwa semua komponen rem, termasuk piston rem, dalam kondisi terlumasi dengan baik untuk menjaga kinerjanya.
4. Kebocoran Minyak Rem
Minyak rem adalah komponen yang sangat penting dalam sistem pengereman hidraulis. Jika terjadi kebocoran pada saluran minyak rem atau master rem, tekanan hidraulis yang diperlukan untuk mengaktifkan rem akan berkurang.
Akibatnya, rem tidak dapat berfungsi dengan maksimal, yang dapat menyebabkan rem blong. Pemeriksaan rutin pada saluran minyak rem dan komponen master rem sangat penting untuk mencegah kebocoran ini.
5. Beban Kendaraan Terlalu Berat
Beban yang melebihi kapasitas yang dianjurkan oleh pabrikan bisa membuat sistem pengereman bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Truk yang membawa muatan berlebih akan memerlukan jarak pengereman yang lebih panjang dan memberikan beban ekstra pada komponen pengereman.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu pada sistem pengereman dan mempercepat keausan komponen rem, sehingga meningkatkan risiko rem blong. Pastikan kendaraan tidak melebihi batas beban yang ditentukan dan distribusikan muatan dengan merata.
6. Modifikasi Tidak Sesuai
Modifikasi yang tidak sesuai pada sistem pengereman atau komponen lainnya, seperti sistem pneumatik, dapat memengaruhi kinerja sistem pengereman secara keseluruhan. Modifikasi yang tidak tepat bisa menyebabkan kebocoran udara atau tidak berfungsinya komponen rem secara optimal. Oleh karena itu, hindari melakukan modifikasi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan untuk menjaga keandalan sistem pengereman.
7. Kurang Maintenance Teknisi Bengkel
Penyebab rem blong yang sering kali terabaikan adalah kurangnya pemeliharaan oleh teknisi bengkel yang berkompeten. Jika kendaraan tidak menjalani pemeriksaan dan perawatan rutin sesuai dengan rekomendasi pabrikan, komponen-komponen rem bisa aus atau tidak berfungsi dengan baik. Misalnya, jika kampas rem sudah aus tetapi tidak diganti tepat waktu, ini bisa memperburuk kinerja sistem pengereman. Pastikan Anda melakukan servis berkala di bengkel resmi atau bengkel mitra yang terpercaya untuk meminimalkan risiko rem blong.
8. Faktor Kelelahan Pengemudi
Rem blong terjadi bukan hanya masalah teknis pada kendaraan, tapi juga bisa dipicu oleh faktor kelelahan pengemudi. Kondisi seperti kelelahan, kepanikan, hingga microsleep dapat sangat memengaruhi kemampuan pengemudi dalam mengendalikan kendaraan. Microsleep adalah kondisi di mana seseorang tertidur dalam waktu sangat singkat, hanya beberapa detik, tanpa sengaja.
Meskipun hanya sekejap, microsleep bisa sangat berbahaya karena pengemudi kehilangan fokus dan tidak bisa merespons situasi darurat di jalan. Ketika pengemudi merasa kelelahan atau kurang tidur, risiko terjadinya microsleep meningkat, yang pada gilirannya bisa memperburuk performa sistem rem yang sudah tidak optimal. Untuk itu, selain memastikan kendaraan mendapatkan perawatan rutin, pengemudi juga perlu menjaga kondisi fisik dan mental.
Cara Mengatasi Rem Blong
Jika rem blong terjadi saat berkendara, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi situasi tersebut dengan aman.
1. Turunkan Gigi Secara Bertahap
Jika rem blong terjadi saat Anda melaju dengan kecepatan tinggi, langkah pertama yang bisa diambil adalah menurunkan gigi secara bertahap. Ini akan mengurangi kecepatan kendaraan secara alami, dengan menggunakan engine brake atau pengereman mesin. Teknik ini membantu menghindari kecepatan kendaraan yang semakin meningkat akibat ketidakmampuan sistem rem.
2. Atur Kecepatan Truk
Sebelum menuruni jalan, pastikan untuk mengatur kecepatan kendaraan dengan cara mengurangi gas secara bertahap. Jangan menunggu hingga kendaraan melaju terlalu cepat sebelum mulai mengerem, karena hal ini justru akan memberikan beban yang lebih berat pada sistem pengereman. Dengan mengatur kecepatan lebih awal, Anda dapat mengurangi risiko kelebihan beban pada rem dan memastikan pengereman yang lebih efektif.
3. Gunakan Rem Tangan
Setelah menurunkan gigi, gunakan rem tangan untuk lebih mengurangi kecepatan kendaraan. Rem tangan bekerja dengan cara menekan roda secara langsung, namun harus digunakan dengan hati-hati, terutama saat kendaraan masih dalam kecepatan tinggi. Gunakan rem tangan secara perlahan agar tidak menyebabkan kendaraan kehilangan kendali.
4. Jangan Matikan Mesin
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pengemudi saat rem blong adalah mematikan mesin. Hal ini justru dapat memperburuk keadaan, terutama pada kendaraan dengan power steering. Dengan mesin yang mati, Anda akan kesulitan mengendalikan kendaraan. Sebaiknya, pertahankan mesin tetap menyala dan aktifkan tanda darurat untuk memberi tanda kepada kendaraan lain di sekitar Anda.
5. Jauhkan Kaki dari Pedal Gas
Saat rem blong, pengemudi sering kali panik dan tanpa sadar menekan pedal gas, yang dapat mempercepat laju kendaraan. Untuk itu, pastikan kaki Anda jauh dari pedal gas untuk menghindari semakin cepatnya kendaraan. Ini adalah langkah yang sederhana namun sangat penting untuk mengontrol situasi dengan lebih baik.
Untuk diketahui, Rabu (8/1/2025) terjadi kecelakaan bus di Batu, Malang. Kecelakaan beruntun tersebut diakibatkan oleh bus pariwisata yang mengalami rem blong dengan jumlah korban awal lima luka berat di depan Lippo Plaza Batu. (nis/saf/ipg)