Senin, 17 Maret 2025

Penelitian Ungkap Konsumsi Mangga Dapat Kurangi Risiko Obesitas

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Mangga Harum Manis asal Jombang yang diekspor ke Singapura. Foto: Istimewa

Meskipun orang-orang yang sedang dalam program penurunan berat badan sering menghindari makan mangga, sebuah penelitian terbaru menunjukkan sebaliknya.

Bagi mereka yang sedang berjuang untuk menurunkan berat badan, mangga bisa jadi bermanfaat, demikian menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, dilansir dari Antara, Senin (17/3/2025).

Studi tersebut menemukan bahwa makan mangga setiap hari dapat membantu menurunkan tingkat konsentrasi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas dengan peradangan kronis tingkat rendah.

Para peneliti meneliti 48 orang dewasa berusia antara 20 dan 60 tahun. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu satu kelompok mengonsumsi dua cangkir mangga segar setiap hari, dan kelompok kedua mengonsumsi makanan kontrol yang sesuai dengan kalori, es Italia, makanan penutup beku yang mirip dengan sorbet.

Mereka mengukur resistensi insulin, fungsi sel beta, dan kemampuan pankreas untuk memproduksi dan melepaskan insulin, selama empat minggu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi mangga mengalami penurunan resistensi insulin yang signifikan, sedangkan kelompok kontrol tidak.

Fungsi sel beta juga meningkat pada kelompok pemakan mangga, yang mengindikasikan pengaturan kadar gula darah yang lebih baik.

Selain itu, mereka yang makan mangga memiliki konsentrasi insulin yang lebih rendah secara signifikan sebagai respons terhadap tes toleransi glukosa oral (OGTT) pada akhir penelitian.

“Mengelola glukosa darah bukan hanya tentang memantau kadar gula darah, tetapi juga tentang meningkatkan sensitivitas insulin,” kata Indika Edirisinghe Profesor Ilmu Pangan dan Nutrisi.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa menambahkan mangga segar ke dalam menu makanan dapat menjadi cara yang sederhana dan menyenangkan bagi orang yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas untuk mendukung fungsi insulin yang lebih baik dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.” tambahnya.

Meskipun mengonsumsi kalori yang sama, komposisi tubuh tetap stabil pada kelompok mangga, sementara kelompok kontrol mengalami kenaikan berat badan yang sedikit namun signifikan.

“Peningkatan sensitivitas insulin pada kelompok mangga, tanpa perubahan berat badan, patut dicatat, yang menepis kesalahpahaman tentang kandungan gula alami mangga dan dampaknya terhadap obesitas dan diabetes,” ujarnya.

Edirisinghe menyebut, temuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa makan mangga tidak menyebabkan kenaikan berat badan, dan meskipun mekanisme pastinya masih belum diketahui, peran peningkatan status antioksidan dari konsumsi mangga dapat menjadi faktor mediasi pada kontrol glukosa darah.

Jadi, berapa banyak mangga yang harus dimakan untuk mendapatkan manfaatnya? Studi ini menemukan bahwa mengonsumsi dua cangkir mangga segar setiap hari, yang mengandung sekitar 100 kalori, cukup untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar insulin pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Temuan ini menekankan fakta bahwa pilihan makanan yang sederhana dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko kondisi kronis seperti diabetes tipe 2, yang terkait erat dengan kesehatan jantung. (ant/dra/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Senin, 17 Maret 2025
26o
Kurs