Jumat, 21 Februari 2025

Peneliti Ungkap Penyakit Radang Panggul Pengaruhi Kesuburan dan Kualitas Hidup Wanita

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi seorang pasien sedang konsultasi dengan dokter mengenai kesehatan organ reproduksi. Foto: iStock

Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID) sering kali luput dari perhatian yang sebenarnya dapat memengaruhi organ reproduksi wanita termasuk rahim, tuba falopi, dan ovarium.

Dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025), Sucheta Parte dokter kandungan dan ginekolog di Lullanagar, Pune mengatakan penyakit radang panggul umumnya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari infeksi menular seksual yang tidak diobati.

“Praktik seksual yang tidak aman dan kebersihan yang buruk secara signifikan meningkatkan risiko PID, yang memengaruhi kesuburan dan kualitas hidup wanita secara keseluruhan. Memahami penyebab, gejala, dan tindakan pencegahannya sangat penting untuk memastikan diagnosis dini dan intervensi medis yang tepat waktu, yang pada akhirnya menjaga kesehatan reproduksi,” katanya.

Ia mengatakan komplikasi yang disebabkan oleh Penyakit Radang Panggul meliputi infertilitas, nyeri panggul kronis, dan kehamilan ektopik. Radang panggul dapat luput dari perhatian pada tahap awal karena sering kali berkembang tanpa menimbulkan gejala yang terlihat.

Beberapa wanita bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka didiagnosis menderita PID hingga kondisinya menjadi parah. Parte mengatakan seseorang harus secara aktif mencari tanda-tanda yang dapat mengindikasikan terjadinya PID.

“Gejala Penyakit Radang Panggul adalah nyeri hebat saat berhubungan seksual, demam, keputihan yang tidak biasa, dan nyeri panggul. Jika PID tidak diobati dalam jangka waktu yang lama, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat,” katanya.

Beberapa penyebab meningkatnya risiko radang panggul adalah hubungan seks yang tanpa pengaman. Melakukan tes infeksi seksual secara teratur dan menggunakan praktik seks yang aman seperti menggunakan kondom dapat membantu mengurangi kemungkinan tersebut.

Ia juga mengatakan risiko radang panggul dan infeksi menular seksual juga bisa meningkat karena berganti pasangan, praktik kebersihan yang buruk dengan tidak membersihkan area genital sebelum dan sesudah berhubungan dapat menjadi faktor risiko.

Saran lainnya adalah segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami nyeri tidak biasa pada panggul, dan cairan putih dari vagina yang menjadi indikasi penyakit radang panggul.

“Tidak berkonsultasi ke dokter atau menghindari pengobatan dapat menyebabkan infeksi menyebar lebih jauh dan menyebabkan PID,” katanya. (ant/nis/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Jumat, 21 Februari 2025
31o
Kurs