Tim peneliti Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) sebuah Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah, menemukan kandungan mikroplastik dalam kantong teh celup.
Rafika Aprilianti peneliti mikroplastik Ecoton mengatakan, temuan itu didapat setelah dia dan tim meneliti mikroplastik di dalam air teh celup, yang dilakukan pada lima merek teh yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
“Setiap merek dan perlakuan, menggunakan air sebanyak 200 ml,” katanya saat dikonfirmasi suarasurabaya.net pada Senin (3/2/2025).
Penelitian tersebut, dilakukan dengan dua perlakuan, yakni sesuai kebiasaan masyarakat ketika menyeduh teh celup.
Perlakuan pertama, teh celup diletakkan pada air selama proses pemanasan hingga suhu 95 derajat celcius. Sedangkan perlakuan kedua, teh celup dimasukkan setelah pemanasan air hingga suhu 95 derajat celcius dan diaduk selama 5 menit.
Hasilnya, jelas dia, kantong teh celup dapat melepaskan mikroplastik ke dalam teh karena ada proses pemanasan. Komposisi jenis plastik memengaruhi ketahanan plastik terhadap beberapa faktor eksternal seperti panas, cahaya UV dan gesekan, yang mampu mempengaruhi plastik berubah menjadi mikroplastik.
“Mikroplastik merupakan partikel asing bagi tubuh, ketika masuk ke dalam tubuh maka akan berdampak buruk bagi kesehatan, menyebabkan inflamasi, gangguan hormon bahkan kanker,” ucapnya.
Ketika mikroplastik masuk ke dalam tubuh, partikel-partikel kecil tersebut dapat terserap di saluran pencernaan dan masuk ke dalam darah. Dari situ, mikroplastik dapat menyebar ke berbagai organ seperti otot, hati, ginjal, jantung, bahkan otak.
“Karena sifatnya yang sulit terurai, mikroplastik cenderung bertahan dalam tubuh dan menumpuk seiring waktu,” ucapnya.
Ia mengingatkan, keberadaan mikroplastik dalam tubuh dapat memicu berbagai dampak negatif, seperti stres oksidatif, peradangan dan kerusakan sel.
Dalam jangka panjang, kondisi itu berisiko menyebabkan peradangan kronis yang dapat berujung pada kematian sel, serta meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang lebih serius.
Solusi agar terhindar dari teh yang mengandung mikroplastik, kata dia, bisa memilih teh daun asli tanpa kantong teh dan menggunakan saringan stainless steel, teko atau french press untuk menyeduh teh.
“Di masa lalu, penyeduhan teh lebih sederhana, alami dan bebas dari kontaminasi plastik. Teh diseduh langsung dengan daun teh dalam teko atau cangkir, tanpa menggunakan kantong teh berbahan plastik. Selain lebih alami, cara ini juga lebih ramah lingkungan,” pungkasnya. (ris/saf/ham)