OpenAI baru-baru ini meluncurkan alat AI baru yang diberi nama Deep Research. Alat ini dirancang untuk mempermudah dan mempercepat tugas penelitian kompleks.
Deep Research ditenagai oleh versi terbaru dari model OpenAI, yaitu o3, yang telah dioptimalkan untuk pencarian web dan analisis data.
Cara kerjanya, pengguna memberikan perintah atau pertanyaan, dan chatbot ChatGPT akan mencari, menganalisis, serta menyintesis berbagai sumber daring seperti teks, gambar, dan PDF. Hasilnya, sebuah laporan komprehensif setingkat analis riset akan dihasilkan oleh AI.
“Alat ini dapat menyelesaikan tugas yang biasanya memakan waktu berjam-jam bagi manusia hanya dalam puluhan menit,” kata OpenAI dalam keterangan resminya, dilansir dari Reuters.
Meskipun demikian, OpenAI mengakui bahwa Deep Research masih dalam tahap awal pengembangan dan memiliki beberapa keterbatasan.
Alat ini mungkin kesulitan membedakan informasi yang valid dari rumor atau hoaks. Selain itu, Deep Research juga masih menunjukkan kelemahan dalam mengukur tingkat kepercayaan terhadap suatu informasi, dan terkadang gagal menyampaikan ketidakpastian secara akurat.
Sebagai informasi, Deep Research adalah agen AI kedua yang diluncurkan oleh OpenAI tahun ini. Sebelumnya, pada bulan Januari, mereka memperkenalkan alat yang disebut Operator, yang dapat melakukan berbagai tugas seperti membuat daftar tugas atau membantu perencanaan liburan. (saf/ham)