
Penggunaan gawai dan media sosial yang tidak bijak disebut mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hal tersebut disampaikan Arifah Fauzi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Ruang Bersama Indonesia, Senin (28/4/2025).
“Penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah penggunaan gadget yang tidak bijaksana,” katanya dilansir dari Antara.
“Hal ini terlihat dari kasus-kasus yang ada, ketika saya bertanya kepada salah satu terduga pelaku kekerasan, mereka ternyata belajarnya dari media sosial, dari handphone,” imbuh Arifah.
Sementara gawai dan media sosial juga dinilai memiliki peran yang membuat bergesernya pola asuh keluarga. Sehingga berpotensi menyebabkan terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Pola asuh dalam keluarga yang sudah bergeser jauh dari waktu kita masih kecil. Mungkin pola asuh orang tua kita dengan pola asuh keluarga saat ini jauh berbeda. Karena tantangan yang luar biasa yang saat ini dihadapi seperti keberadaan gadget, media sosial,” kata Arifah Fauzi.
Terakhir, pihaknya menyebut faktor lingkungan atau masyarakat juga turut mempengaruhi seseorang melakukan kekerasan.
“Aspek lingkungan dari masyarakat,” katanya. (ant/bel/saf/ipg)