Rabu, 26 Maret 2025

Mengenal Obsessive-Compulsive Disorder: Penyebab dan Pengobatan yang Efektif

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi seseorang pengidap OCD. Foto: istockphoto

Obessive-Compulsive Disorder (OCD) merupakan gangguan kesehatan mental dengan prevalensi mencapai 2 persen di seluruh dunia.

Gangguan itu sering membuat penderitanya memiliki pikiran, dorongan, atau gambaran mental yang berulang dan tidak diinginkan, tetapi sulit dikendalikan. OCD dapat membuat penderitanya cemas secara berlebihan.

Secara umum, gangguan mental seperti OCD dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan seringkali memerlukan penanganan medis dan psikoterapi untuk mengendalikan gejala. Penyebab pasti OCD belum diketahui, tetapi diduga terkait dengan faktor genetik, perubahan kimia otak, dan pengaruh lingkungan.

Berdasarkan riset dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), terdapat beberapa faktor utama penyebab terjadinya gangguan OCD, di antaranya faktor genetik, adanya perubahan kimia pada otak, lingkungan yang tidak mendukung, dan faktor kepribadian.

“Adapun faktor terakhir yang dapat menyebabkan gangguan OCD adalah depresi dan sindrom tourette. Depresi adalah kondisi yang umum terjadi bersamaan dengan OCD. Keduanya dapat saling memperburuk gejala,” ujar laporan PAFI, dikutip Antara, Senin (24/3/2025).

PAFI telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab gangguan OCD yang terjadi pada remaja hingga orang dewasa. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala gangguan OCD serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Clomipramine
Salah satu obat terbaik untuk mengobati OCD, depresi, dan fobia adalah clomipramine. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin di otak, yang membantu mengurangi gejala OCD. Namun penggunaannya membutuhkan dosis yang tepat dari apoteker.

2. Fluoxetine
Fluoxetine merupakan obat kedua dalam mengobati gangguan kecemasan hingga depresi. Obat ini dapat diberikan pada orang dewasa dan anak-anak 7 tahun ke atas. Cara kerjanya adalah meningkatkan kadar serotonin di otak dengan cara menghambat reuptake serotonin.

3. Fluvoxamine
Fluvoxamine adalah obat yang sama seperti fluoxetine. Obat ini dapat meningkatkan kadar serotonin di otak. Fluvoxamine dapat diberikan pada pada orang dewasa dan anak-anak 8 tahun ke atas.

4. Paroxetine
Obat terakhir yang akan diresepkan oleh apoteker adalah paroxetine. Obat ini dapat meningkatkan kadar serotonin di otak dan hanya diresepkan bagi orang dewasa. (ant/nis/rid)

Berita Terkait

Overthinking dan OCD, Apakah Berkaitan?


Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Rabu, 26 Maret 2025
27o
Kurs