Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan berbagai tradisi yang sarat makna dan simbolis, mulai dari makan bersama keluarga hingga menghias rumah dengan ornamen khas Imlek. Namun, ada satu tradisi yang tidak pernah absen dan selalu dinantikan, yaitu pemberian angpau Imlek.
Angpau adalah amplop merah berisi uang yang melambangkan doa dan harapan baik bagi penerimanya, seperti keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Tradisi ini bukan hanya bentuk berbagi berkah, tetapi juga cara mempererat hubungan keluarga serta menunjukkan rasa peduli kepada orang-orang terdekat.
Secara harfiah, kata angpau berasal dari dua kata, yaitu ang yang berarti merah dan pao yang berarti amplop, sehingga angpau dapat diartikan sebagai amplop merah. Angpau menjadi simbol kepedulian dan berbagi kebahagiaan, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
Di sisi lain, angpau juga mencerminkan rasa syukur atas rezeki yang diperoleh sepanjang tahun. Tradisi ini menjadi cara untuk berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan. Oleh karena itu, pemberian angpau perlu memperhatikan empat hal ini:
Amplop Angpau Harus Berwarna Merah
Amplop yang digunakan untuk memberi angpao haruslah merah dan terdapat nuansa merah. Angpau berwarna merah ini menjadi lambang keberkahan dan keberuntungan bagi siapa yang menerima maupun memberikannya.
Tidak Boleh Diisi dengan Angka 4
Dalam tradisi Tionghoa, angka 4 menjadi angka yang dihindari. Sebab, dalam bahasa Mandarin, angka 4 memiliki pelafalan yang sama dengan kata ‘mati’.
Tidak Boleh Diisi Nomor Ganjil
Selain melarang angka 4, amplop angpau juga tidak boleh diisi dengan bilangan ganjil
Tidak Boleh Dititipkan
Menurut tradisi, angpao harus diberikan langsung kepada penerima. Pemberian angpau tidak diperbolehkan dengan perwakilan. Jadi angpau tidak boleh dititipkan.(iss)