Sabtu, 22 Februari 2025

Makna dan Keutamaan Melafalkan Lahaula Wala Quwwata Illabillah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi seorang laki-laki sedang berdoa. Foto: Tim Grafis suarasurabaya.net

Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam sering mendengar atau mengucapkan lafal laa haula walaa quwwata illaa billaah. Lafal ini termasuk salah satu dzikir yang memiliki makna mulia yakni meminta pertolongan dan berpasrah diri kepada Allah SWT.

Kalimat ini memiliki arti yang menjelaskan bahwa segala sesuatu di dunia ini terjadi atas izin dan kekuasaan Allah SWT, bukan semata-mata karena keinginan atau usaha manusia.

Selain itu, umat Muslim pun diajarkan bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan dunia maupun akhirat kepada Allah SWT setelah melakukan ikhtiar.

Sehingga hal ini menjadi pengingat bahwa manusia memiliki keterbatasan dan harus selalu bersandar kepada Allah SWT dalam menghadapi berbagai ujian dalam kehidupan.

Makna lafal laa haula walaa quwwata illa billah ini sesuai dengan penafsiran Imam Nawawi, yakni sebagai berikut:

“Kalimat la haula wala quwwata illa billah adalah kalimat yang penuh kepatuhan dan kepasrahan diri (kepada Allah) dan sungguh seorang hamba tidak memiliki urusannya sedikit pun, ia tidak memiliki daya untuk menolak keburukan dan tidak memiliki kekuatan untuk menarik kebaikan, kecuali dengan kehendak Allah SWT.”

Lafal laa haula walaa quwwata illa billah dapat disebut sebagai bacaan Hauqalah. Selain memiliki makna yang mendalam, bagi umat Muslim yang mengamalkan bacaan ini akan mendapatkan keutamaannya.

Keutamaan yang diperoleh tidak hanya pahala dan ampunan dosa dari Allah SWT, namun juga dapat menjadi jalan bagi seorang Muslim untuk memperoleh kenikmatan di surga. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW:

“Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?” Aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Kemudian beliau bersabda: “La haula wala quwwata illa billah.” (HR al-Bukhari).

Dilansir dari Antara, Senin (17/2/2025), menurut Syekh Muhammad Asyraf bin Amir Syaraful Haq as-Siddiqi, kata “simpanan” dalam hadis tersebut adalah pahala yang disimpan dalam surga dan akan diberikan kepada orang yang mengamalkan bacaan la haula wala quwwata illa billah oleh Allah SWT.

Begitu pun menurut Syekh M Nawawi Al-Bantani yang mengutip hadits riwayat Ibnu Abid Dunya, bagi umat Muslim yang membaca hauqalah 100 kali akan dilindungi dari kefakiran.

“Salah satu keistimewaan lafal hauqalah ini adalah apa yang disebutkan di dalam Fawaidus Syarji, yaitu hadits riwayat Ibnu Abid Dunya dengan sanad tersambung hingga Rasulullah SAW bahwa ia bersabda, ‘Siapa saja yang membaca La haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil azhimi setiap hari sebanyak 100 kali, maka ia selamanya takkan ditimpa oleh kefakiran.’”

Sedangkan bagi yang sedang kesulitan dalam menyelesaikan masalah, dengan membaca la haula wa la quwwata illa billah sebanyak 300 kali, niscaya Allah SWT akan berikan kemudahan dan jalan keluar dari kesulitan itu.

Bacaan arab, latin, dan arti Lahaula Wala Quwwata Illa Billah

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

La haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim.

Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi Maha Agung.” (ant/nis/bil/ham)

Berita Terkait

Ramadhan dan Al Quran


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 22 Februari 2025
25o
Kurs