Rabu, 26 Maret 2025

Lantunan Takbir untuk Idulfitri Lengkap, Arab, Latin dan Artinya

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi takbir keliling masyarakat Indonesia. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Menjelang Hari Raya Idulfitri atau hari perayaan Lebaran, umat Islam di seluruh dunia mengumandangkan takbir sebagai ungkapan syukur dan kebesaran Allah SWT. Tradisi ini menjadi momen yang penuh makna, menandai berakhirnya bulan Ramadan dan datangnya hari kemenangan bagi umat Muslim.

Melansir dari Antara, takbir ini dikenal dengan sebutan “Takbiran Idulfitri” dan biasanya dilantunkan mulai dari terbenamnya matahari pada malam 1 Syawal hingga sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.

Umat Islam melantunkan takbir dengan penuh khidmat, baik secara individu maupun bersama-sama di masjid, mushala, atau bahkan di jalan-jalan dalam bentuk pawai takbiran.

Bacaan takbir Idulfitri memiliki beberapa variasi, namun inti dari semuanya adalah pengagungan terhadap Allah SWT. Setiap Muslim dianjurkan untuk mengumandangkan takbir dengan hati yang tulus sebagai bentuk rasa syukur atas kesempatan menjalani Ramadan dan meraih keberkahan di hari yang fitri.

Cara Mengumandangkan Takbir

Takbiran dapat dilakukan secara individu maupun berjamaah, baik di masjid, rumah, maupun di tempat-tempat umum lainnya.

Bagi laki-laki dianjurkan untuk mengeraskan suara saat bertakbir, sedangkan bagi perempuan disarankan untuk melakukannya dengan suara yang lebih pelan. Bacaan takbir yang umum dikumandangkan adalah:​

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu. Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na’budu illa iyyahu. Mukhlishina lahud dina wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamdu.

Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya. Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar”.

Takbir Keliling Tradisi Mayarakat Indonesia

Di Indonesia, tradisi takbir keliling sering dilakukan dengan berkeliling kampung atau kota sambil mengumandangkan takbir. Secara hukum, takbir keliling termasuk dalam kategori mubah (diperbolehkan) selama tidak menimbulkan mudarat atau gangguan bagi orang lain.

Tradisi ini dianggap sebagai bagian dari syiar Islam dan sarana dakwah yang dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.​

Dengan demikian, mengumandangkan takbir pada malam Idulfitri merupakan amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT dan ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan. (ant/dra/ris/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Rabu, 26 Maret 2025
27o
Kurs