Rabu, 16 April 2025

Kontrol Diabetes Tak Selalu Harus dengan Obat, Gaya Hidup Sehat Bisa Jadi Kunci

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi Diabetes. Foto: Getty Images

Dokter Nur Rahmah Oktariani spesialis penyakit menyampaikan, pengobatan diabetes tidak selalu harus dimulai dengan obat-obatan.

Menurutnya, memperbaiki gaya hidup bisa menjadi langkah awal yang sangat efektif dalam mengontrol kadar gula darah.

“Sebenarnya pola pengobatannya diabetes itu, yang pertama, kedua, ketiga, itu kan bukan langsung obat. Jadi kita perbaiki dulu gaya hidup,” ujarnya dilansir dari Antara, Senin (14/4/2025).

“Ada nggak orang-orang yang dia nggak perlu pakai obat tapi dari gaya hidup saja sudah bisa mengontrol kadar gula darahnya? Ada, tapi mungkin tidak mudah ya,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, ada sejumlah gejala peningkatan gula darah yang bisa dirasakan tubuh, seperti sering lapar meski sudah makan, rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas seperti diet.

Jika seseorang mulai merasakan gejala tersebut, penting untuk segera memeriksakan kadar gula darah, terutama jika memiliki gaya hidup kurang aktif atau sedentari.

Perubahan gaya hidup seperti rutin berolahraga, mengurangi konsumsi gula, dan memperbaiki pola makan merupakan langkah awal yang disarankan.

Pemeriksaan gula darah bisa dilakukan di rumah dengan alat strip, atau datang ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas untuk pengecekan awal. Jika kadar gula darah puasa menunjukkan angka di atas 126 mg/dL, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kalau hasil pemeriksaan awal menunjukkan potensi diabetes tapi belum ada komplikasi, bisa langsung konsultasi ke puskesmas. Dokter di sana bisa memberikan rujukan ke dokter spesialis jika diperlukan,” jelasnya.

Namun, dalam beberapa kasus, penggunaan obat tetap diperlukan, terutama jika gaya hidup sebelumnya sudah lama tidak sehat. Terapi obat dapat membantu memperbaiki kondisi metabolisme lebih cepat dan mencegah komplikasi akibat kadar gula yang terus tinggi.

Jika seseorang sudah terdiagnosis diabetes atau memiliki toleransi glukosa yang terganggu, maka pemeriksaan HbA1c perlu dilakukan.

Tes ini bertujuan untuk melihat rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan terakhir dan membantu menentukan apakah pengendalian diabetes sudah efektif.

Selain pengobatan dan pemeriksaan rutin, Nur juga menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur dan manajemen stres, agar kadar gula darah tetap terkendali. (ant/bel/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Surabaya
Rabu, 16 April 2025
27o
Kurs