
Dokter Nur Aini Hanifiah, Sp.PD menekankan pentingnya penerapan pola makan yang sehat untuk meminimalkan kemungkinan munculnya masalah pencernaan selama puasa dan libur Lebaran.
Oleh karena itu, dia menyarankan penerapan pembatasan konsumsi makanan berlemak serta makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi yang berpeluang menyebabkan masalah pencernaan selama Ramadan dan libur Lebaran.
“Sebenarnya dianjurkan bagi orang sehat pun, yang tidak punya kolesterol tinggi, seperti minyak itu sebenarnya sehari tuh hanya boleh dua sendok makan,” katanya dilansir dari Antara pada Senin (24/3/2025).
“Usahakan makanan gorengan dan (makanan) berminyak, makanan yang mengandung lemak tinggi, itu dibatasi,” sebutnya.
Menurutnya, konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tambahan tinggi juga perlu dibatasi untuk menghindari masalah pencernaan.
“Karena gula itu juga dibatasi, per harinya cuma boleh sekitar dua sendok makan juga,” katanya.
Ia juga mengemukakan perlunya mengendalikan diri agar tidak makan terlalu banyak selama pelaksanaan acara dan kegiatan pada bulan Ramadan dan libur Lebaran.
“Kita harus tahu kapasitas diri kita sendiri. Paling penting makan tuh tetap harus sesuai jam makannya, pagi, siang, malam, dan sesuai dengan porsi yang sudah ditentukan. Itu tergantung berat badan masing-masing,” jelasnya.
Dia menyampaikan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang serta memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama Ramadan dan libur Lebaran.
“Terutama pada saat puasa, hidrasi atau minum air putih itu harus terjaga. Disarankan, misalnya dua gelas saat buka puasa, empat gelas saat malam, dan dua gelas saat sahur,” katanya. (ant/saf/ipg)