Jumat, 7 Februari 2025

Dokter Sebut Paparan Radiasi Berlebihan Bisa Picu Leukimia pada Anak

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi anak penderita kanker. Foto: DokterSehat

Jovita Olivia, dokter spesialis anak lulusan Universitas Diponegoro (UNDIP) mengatakan paparan radiasi zat kimia yang terlalu berlebihan bisa menjadi salah satu pemicu leukimia atau kanker darah pada anak.

“Kalau leukimia sebenarnya hampir seluruhnya itu penyakit genetik ya tapi juga dibarengkan dengan adanya paparan dari lingkungan,” kata dr. Jovita Olivia di Tangerang, Banten, Kamis (6/2/2025), dilansir Antara.

Dia menjelaskan paparan radiasi berlebih dari zat kimia tersebut bisa berasal dari tempat tinggal di lingkungan pabrik, maupun dekat dengan pemancar listrik.

Jovita menjelaskan gejala leukimia pada anak umumnya sama seperti orang dewasa, salah satunya terdapat anemia. Hal ini bisa ditandai melalui pemeriksaan darah, seperti hemoglobin (HB) berkurang, leukosit dan trombosit juga bisa naik ataupun turun.

“Jadi dari pemeriksaan darah itu biasanya bisa kita temukan ada gambaran dari sel darahnya tuh amburadul gitu,” ujar dia.

Jovita juga menyebutkan bahwa gejala lain leukimia yang perlu diwaspadai adalah demam dalam waktu yang lama hingga lebih dari dua minggu.

Menurut Jovita, kondisi tersebut tidak normal karena bisa merujuk adanya sesuatu infeksi kronis yang berlangsung terus menurus.

Selain itu, anak dengan nafsu makan lahap namun tidak berpengaruh pada kenaikan berat badan, adanya pendarahan seperti mimisan dan gusi berdarah, munculnya hematoma atau lebam juga menjadi tanda leukima.

“Ada lebam, benjolan-benjolan di leher, lengan, atau di kaki itu juga bisa (tanda leukimia),” ucap dia.

Sebelumnya pada Januari 2024, Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan, menyampaikan bahwa dua jenis kanker darah seperti limfoma dan leukemia merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak Indonesia.

Menurut data Globocan tahun 2020, jumlah penderita kanker pada anak (0-19 tahun) sebanyak 11.156. Dari angka itu, leukemia menempati posisi pertama dengan 3.880 (34,8 persen), sedangkan kanker getah bening sekitar 640 (5,7 persen) dan kanker otak 637 (5,7 persen). (ant/dra/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 7 Februari 2025
33o
Kurs