![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2024/12/Cokelat-hitam-170x110.jpg)
Cokelat yang umum dijadikan sebagai pilihan hadiah pada Hari Valentine atau hari kasih sayang, sejak lama diyakini dapat mendatangkan manfaat bagi kesehatan.
Bahan utama dalam pembuatan cokelat adalah biji kakao yang kaya flavanol, sejenis polifenol yang dihubungkan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung dan diabetes.
Oleh sebab itu, penelitian tentang pengaruh cokelat terhadap kesehatan jantung banyak difokuskan pada penggunaan ekstrak kakao atau cokelat hitam dengan setidaknya 70 persen kakao, yang mengandung lebih banyak flavanol daripada cokelat susu dan cokelat putih.
Dilansir dari Antara, Rabu (12/2/2025), beberapa penelitian menunjukkan kaitan konsumsi cokelat dengan tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah serta penurunan tekanan darah.
Tapi, ada juga penelitian-penelitian yang menunjukkan ekstrak kakao tidak secara signifikan mengurangi risiko masalah kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, dan fibrilasi atrium.
Samantha Coogan Profesor Ilmu Gizi dan Direktur Program Didaktik dalam Nutrisi dan Dietetika di Universitas Nevada, Amerika Serikat menyampaikanz tidak ada cukup bukti konklusif untuk mengetahui secara pasti bagaimana produk-produk cokelat bisa memengaruhi kesehatan kardiovaskular.
Menurut dia, efek kakao bisa berbeda-beda pada setiap orang. “Anomali, variasi genetik, dan/atau faktor gaya hidup mungkin juga berperan,” kata Coogan.
Beberapa penelitian sudah dilakukan untuk mengetahui hubungan konsumsi suplemen kakao atau cokelat hitam pekat dengan kesehatan jantung, tetapi efek jenis cokelat lainnya kurang diteliti.
Michelle Routhenstein ahli diet kardiologi preventif di Entirely Nourished, menyampaikan, permen cokelat standar kecil kemungkinan akan bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Menurut dia, cokelat putih biasanya tidak mengandung biji kakao, dan biji kakao yang digunakan dalam produk cokelat hitam dan cokelat susu biasanya mengalami proses yang bisa menurunkan kandungan flavanol secara signifikan.
“Akibatnya, (permen cokelat) biasanya tidak menawarkan manfaat kesehatan jantung yang sama seperti kakao dalam bentuk mentah,” katanya.
Permen cokelat dengan kandungan gula, lemak, dan kalori tinggi bahkan bisa menimbulkan efek negatif seperti peningkatan kadar kolesterol dan masalah kesehatan lain jika dikonsumsi berlebihan.
Coogan mengingatkan, cokelat hitam juga bukan obat mujarab dan tidak dijamin memberikan manfaat bagi sistem kardiovaskular.
“Meski begitu, tidak ada salahnya mengonsumsi cokelat selama dalam jumlah sedang dan dikonsumsi bersama diet seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, dan makanan sehat lainnya,” kata Majid Basit dokter ahli jantung di Memorial Hermann Medical Group.
Dia menyampaikan, kesehatan kardiovaskular dapat diwujudkan dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mencukupkan tidur.(ant/nis/ham/rid)