
Cegukan merupakan kondisi yang terjadi akibat kontraksi tiba-tiba pada otot diafragma, yang menyebabkan pita suara tertutup secara mendadak.
Dilansir dari Antara pada Senin (17/3/2025), dalam dunia medis, cegukan dikenal sebagai sinkron diafragma flutter (SDF).
Meskipun umumnya tidak berbahaya, cegukan dapat menjadi kondisi yang mengganggu, terutama saat menjalankan ibadah puasa.
Tanpa bisa mengonsumsi air putih untuk meredakannya, diperlukan cara alternatif untuk mengatasi cegukan saat puasa.
Cara Mengatasi Cegukan saat Puasa
Ketika sedang berpuasa, mengatasi cegukan memerlukan metode yang tidak melibatkan konsumsi air. Melansir dari Antara, berikut beberapa cara yang dapat dicoba:
1. Bernapas dalam kantong kertas
Bernapas menggunakan kantong kertas dapat meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah, yang dapat membantu menghentikan cegukan.
2. Menahan napas
Tarik napas dalam-dalam, tahan selama beberapa detik, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali hingga cegukan mereda.
3. Menjulurkan lidah
Menjulurkan lidah dapat merangsang saraf di tenggorokan yang dapat membantu menghentikan cegukan.
4. Memijat ulu hati
Pijatlah area ulu hati dengan gerakan melingkar dan lembut untuk membantu meredakan kejang pada diafragma.
5. Memijat telapak tangan
Tekan bagian telapak tangan kiri dengan ibu jari kanan, dan sebaliknya, untuk membantu merangsang saraf yang dapat meredakan cegukan.
6. Memijat batang leher
Pijat secara perlahan area arteri karotis, yaitu bagian di leher tempat denyut jantung terasa, untuk membantu mengurangi cegukan.
7. Duduk sambil memeluk lutut
Posisi ini memberikan tekanan pada diafragma dan dapat membantu menghentikan cegukan.
8. Menekan titik-titik tertentu
Beberapa titik di tubuh, seperti area sekitar diafragma atau bagian belakang telinga, bisa ditekan untuk membantu mengatasi cegukan.
9. Mengatur suasana hati
Stres dapat memperburuk cegukan. Cobalah untuk tetap tenang dan rileks agar cegukan lebih cepat mereda.
10. Berkumur dengan air dingin
Jika memungkinkan, berkumur dengan air dingin dapat merangsang saraf di tenggorokan dan membantu menghentikan cegukan.
11. Memperbaiki posisi tubuh
Duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman dapat membantu mengurangi tekanan pada diafragma.
Waktu yang Tepat untuk ke Dokter
Jika cegukan berlangsung lebih dari 48 jam dan tidak mereda dengan metode di atas, segera konsultasikan dengan dokter.
Cegukan berkepanjangan dapat menjadi tanda gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan saraf atau penyakit sistemik lainnya.
Penyebab Cegukan saat Puasa
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami cegukan selama berpuasa, antara lain:
1. Makan terlalu cepat
Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dan dengan kecepatan tinggi saat sahur dapat menyebabkan perut membesar. Tekanan yang dihasilkan akan mempengaruhi otot diafragma, sehingga memicu cegukan. Disarankan untuk makan secara perlahan dan dalam porsi yang wajar agar sistem pencernaan dapat bekerja dengan optimal.
2. Menelan udara berlebihan
Kebiasaan seperti mengunyah permen karet, minum minuman berkarbonasi, dan merokok dapat menyebabkan udara tertelan dalam jumlah besar. Akibatnya, udara yang masuk akan menekan diafragma dan memicu cegukan.
3. Asam lambung naik
Saat perut kosong dalam jangka waktu lama, asam lambung dapat naik ke esofagus dan menyebabkan iritasi. Beberapa faktor yang dapat memicu kenaikan asam lambung antara lain konsumsi makanan pedas, gorengan, kafein, serta kebiasaan makan larut malam.
4. Konsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan esofagus, yang pada akhirnya dapat memicu cegukan. Selain itu, beberapa jenis alkohol seperti bir mengandung karbon dioksida yang juga dapat membuat perut membesar dan menyebabkan cegukan.
5. Kehamilan
Pada ibu hamil, pertumbuhan janin di dalam perut dapat memberikan tekanan pada diafragma, yang menyebabkan terjadinya cegukan. Selain itu, ibu hamil juga lebih rentan mengalami asam lambung naik, yang dapat memperparah cegukan.
6. Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan dapat menyebabkan hiperventilasi, yaitu kondisi di mana seseorang bernapas lebih cepat dari biasanya dan menelan udara dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan perut mengembang dan menekan diafragma, sehingga memicu cegukan.
7. Penyakit tertentu
Dalam kasus yang jarang terjadi, cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam bisa menjadi tanda adanya masalah medis serius, seperti cedera otak, meningitis, diabetes, atau radang otak. Jika cegukan berlangsung lama dan sulit diatasi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Cegukan saat puasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti makan terlalu cepat, menelan udara berlebihan, asam lambung naik, stres, hingga kondisi medis tertentu.
Untuk mengatasinya tanpa minum air, beberapa cara seperti menahan napas, memijat titik tertentu, atau mengatur posisi tubuh dapat dicoba.
Jika cegukan terus berlanjut dalam waktu yang lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (ant/dra/saf/ipg)