
Dua cara mencegah bau mulut saat puasa bisa dilakukan dengan menjaga hidrasi dan menghindari obat kumur beralkohol.
Itu disampaikan drg. Imme Kris Wicaksono, Sp.PM., dokter gigi spesialis penyakit mulut dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Petra (UK Petra) dalam rangka memeringati Hari Kesehatan Mulut, Kamis (20/3/2025).
“Tema A Happy Mouth is a Happy Mind. Tema ini mengajak kita untuk memahami bahwa kesehatan mulut bukan sekadar tentang gigi dan gusi, tapi juga tentang kesehatan mental secara keseluruhan. Kesehatan mulut tidak hanya berpengaruh pada tubuh fisik, tapi secara tidak langsung akan mempengaruhi pada kesehatan mental dan emosional,” katanya lewat keterangan pers, Kamis (20/3/2025).
Ada 4 cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Pertama, membersihkan gigi dengan sikat dan benang, agar tidak ada makanan tersisa.
“Menyikat gigi dua kali sehari sangat dianjurkan, terutama setelah sahur dan berbuka. Setelah itu, gunakan benang gigi atau flossing untuk membersihkan sisa makanan di sela gigi,” tuturnya.
Kedua, menghindari obat kumur yang mengandung alkohol tapi harus punya antibakteri. Tujuannya, agar tidak membuat rongga mulut kering akhirnya menjadi bau.
“Obat kumur harus tetap ada antibakterinya, tapi bebas alkohol agar tidak membuat mulut semakin kering,” ujarnya lagi.
Ketiga, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan memenuhi kebutuhan minum harian 8 gelas dibagi saat sahur dan buka puasa.
“Mulut kering bisa meningkatkan risiko karies, bau mulut serta timbulnya sariawan. Usahakan tetap minum delapan gelas sehari. Dibagi empat gelas saat sahur dan empat gelas saat berbuka,” imbuhnya.
Terakhir, membatasi konsumsi makanan manis dan gorengan yang bisa menyebabkan risiko masalah gigi. Kelebihan konsumsi ini juga akan mengurangi produksi saliva yang mempercepat bau mulut.
“Gorengan, sirup, dan makanan manis harus dikontrol. Kalau habis makan yang manis atau lengket, segera berkumur,” sarannya. (lta/ipg)