Pilihan pijat tradisional untuk cedera tulang terkadang diambil masyarakat sebagai alternatif karena biaya yang cenderung lebih murah daripada tindakan medis di rumah sakit.
Tapi, perlu diwaspadai memijat tulang yang cedera berpotensi memunculkan kondisi lebih buruk.
Menurut Dokter Jonathan Wibisono dari Physical Medicine and Rehabilitation Ciputra Hospital, saat tulang mengalami cedera kemudian dipijat berpotensi mengubah posisinya dan lain sebagainya. Sehingga, bisa jadi mencederai saraf atau pembuluh darah.
“Tulang cedera yang dipijat, berpeluang membuat cedera area lain seperti, saraf atau pembuluh darah,” terangnya pada Senin (27/1/2025).
Kalau pada saat memijat terjadi kesalahan, lanjut Jonathan, akan merobek pembuluh darah dan menyebabkan bleeding di area yang sakit.
“Yang parah kalau salah pijat hingga terkena saraf karena bisa menyebabkan kelumpuhan,” ungkapnya.
Jonathan menambahkan, risiko terjadinya perburukan kondisi saat melakukan manipulasi tulang lebih tinggi. Walau pun, pijat juga masuk dalam ilmu fisioterapi.
“Tapi, untuk beberapa kasus, memang tidak diperbolehkan untuk memijat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Jonathan menyebut pijat adalah teknik manipulasi.
“Ketika seseorang mengalami cedera akut, sebenarnya ada lima hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama yakni, POLICE yang merupakan singkatan dari protect, optimal loading, icing, compression, dan elevation,” tandasnya. (kir/saf/rid)