Minggu, 27 April 2025

Berdayakan Anak Jalanan lewat Literasi, Siswi SMANISDA Jadi Wakil Indonesia di Ajang Asia Girls Campaign 2025

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Azkarana Rectaversa Almadira siswi kelas XI-9 SMA Negeri 1 Sidoarjo (SMANISDA). Foto: dok. Pribadi Azkarana

Azkarana Rectaversa Almadira siswi kelas XI-9 SMA Negeri 1 Sidoarjo (SMANISDA) akan mewakili Indonesia dalam ajang Asia Girls Campaign yang diselenggarakan The Garden of Hope (GOH) Foundation, di Taiwan, Juli 2025.

Azka terpilih menjadi perwakilan Indonesia bersama 10 anak muda dari negara Asia lainnya, setelah lolos seleksi yang diikuti ratusan pelajar.

Dalam Asia Girls Campaign nanti, Azka akan belajar dan beebagi dengan anak-anak muda lainnya yang lolos program tersebut.

“Asian Girls Campaign ini seperti scholarship untuk anak-anak muda, khususnya wanita dari seluruh Asia. Ini membuat proyek yang ada hubungannya sama Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Azkarana kepada suarasurabaya.net, Minggu (27/4/2025).

Azkarana membuat program pemberdayaan untuk anak jalanan di Surabaya lewat gerakan literasi. Dia juga bekerja sama dengan Save Street Child Surabaya sebuah komunitas yang menampung anak-anak jalanan di Kota Surabaya.

Program yang berhasil menembus Asian Girls Campaign itu berawal dari keresahannya melihat pendidikan anak-anak jalanan. Dia ingin membantu mereka secara berkelanjutan. Kemudian, Azka membuat proposal dengan penjelasan yang rinci terkait masalah tersebut dan akhirnya lolos, dan dipanggil untuk interview.

Selain membaca, dalam program gagasannya nanti dia juga akan membiasakan anak-anak komunikasi dua arah dengan bercerita hasil dari bacaanya. Sehingga, pemahaman akan semakin dalam.

“Karena saya merasa keterbatasan literasi mereka itu bukan dalam bentuk buku saja, tapi juga dalam bentuk support literasinya. Misalkan, anak-anak SD untuk mencari unsur tokoh protagonis, antagonis, itu kadang masih susah, mendapat kesimpulan juga kadang masih susah,” katanya.

Aspek keberlanjutan ini, lanjut siswi yang baru berusia 17 tahun pada 4 April 2025 lalu itu, diupayakan lewat metode kolaborasi pentahelix melibatkan pemerintahan, dunia usaha, komunitas, media, dan perguruan tinggi.

Lebih lanjut, Azka percaya program pemberdayaan melalui peningkatan literasi itu akan berdampak besar bagi kehidupan anak-anak jalanan jika dilakukan secara berkelanjutan.

“Kalau dilakukan secara rutin, ini akan mengasah mereka, karena literasi ini kan bukan sesuatu yang bisa diukur dalam setahun-dua tahun. Jadi, dampak dan prosesnya itu dalam jangka panjang,” tuturnya.

Program tersebut, sambung Azka, akan dia terapkan lebih maksimal lagi pada bulan Agustus 2025 mendatang, ketika tuntas menjalani kegiatan Asia Girls Campaign selama sepekan di Taiwan.

Sementara itu, Eko Redjo Kepala Sekola SMANISDA bersyukur anak didiknya bisa menembus Asia Girls Campaign. Dia menjamin akan terus mendukung siswa-siswi untuk berprestasi.

“Sangat bersyukur, karena ini kami dua tahun berturut-turut lolos. Dulu ada juga yang membahas tentang lingkungan, sekarang soal problem sosial remaja,” ujarnya.

SMANISDA, sambung Eko, akan terus memberikan dukungan seperti pendampingan dan fasilitas agar siswa-siswi mendapat prestasi terbaik.

“Intensitasnya akan lebih fokus lagi, pendampingannya lebih bagus lagi, kemudian pasti ada kebutuhan jaringan dengan pihak terkait, kita akan berupaya memfasilitasi sampai selesai, sampai maksimal,” katanya.

Dia berharap, ke depan akan ada lagi siswa-siswi SMANISDA yang mengukir prestasi di kancah internasional. Sehingga, selain bermanfaat bagi masyarakat, juga bisa menjadi inspirasi bagi adik-adik kelasnya di sekolah.

“Berprestasi seperti yang diharapkan kita semua, orang tua, guru, dan dirinya,” pungkasnya.(ris/kak/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Minggu, 27 April 2025
27o
Kurs