Senin, 10 Maret 2025

8.043 Rumah di Bandung Terendam Banjir, Sebabkan Ratusan Warga Mengungsi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Situasi tampak rumah hingga mobil terendam banjir akibat Sungai Cikapundung yang meluap di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/3/2025). Foto: Antara

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mencatat sebanyak 8.043 unit rumah di empat kecamatan terendam banjir menyusul tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Uka Suska Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengatakan, ribuan rumah terendam itu diakibatkan meluapnya Sungai Cikapundung Kolot seiring intensitas hujan yang tinggi.

“Kami telah melaksanakan pendataan serta monitoring ke wilayah terdampak banjir di empat kecamatan yang meliputi Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah dan Margahayu,” kata Uka dilansir dari Antara, Minggu (9/3/2025).

Uka mengatakan selain rumah, pihaknya juga, enam sekolah, 19 tempat ibadah dan 13 fasilitas umum tidak luput dari genangan banjir luapan Sungai Citarum dan Sungai Cikapundung.

“Tanggul Sungai Cikapundung Kolot jebol akibat hujan dengan intensitas deras sehingga berdampak ke anak Sungai Citarum yang membuat backwater air tidak mampu masuk ke Citarum, sehingga terjadi luapan,” kata Uka.

Uka mengatakan bahwa dampak banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 160 cm itu juga telah mengakibatkan sebanyak 246 KK atau sekitar 635 jiwa mengungsi ke tempat aman.

“Kami telah mendirikan tenda pleton yang aman dari banjir. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesehatan para pengungsi,” katanya.

Dia menyampaikan intervensi darurat yang dilakukan berupa distribusi bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, dan layanan pembersihan ke lokasi terdampak banjir.

“Untuk penanganan korban banjir itu, dibutuhkan alat kebersihan, sembako, air mineral, terpal, matras dan selimut,” katanya.

Lebih lanjut, Uka mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat beberapa hari ke depan karena mengingat bahwa musim hujan masih akan berlangsung hingga April mendatang.

“Masyarakat diminta terus memantau perkembangan cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menghindari dampak yang lebih besar,” kata Uka. (ant/dra/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Senin, 10 Maret 2025
26o
Kurs