Masyarakat diingatkan untuk waspada ketika menerima pesan teks berisi kode autentikasi dua faktor, atau semacam OTP, yang tidak diminta. Hal ini bisa menjadi indikasi adanya upaya peretasan terhadap akun Anda.
Dilansir dari Antara pada Minggu (13/10.2024), Kaspersky menyebut bahwa pesan itu mungkin dikirim oleh peretas yang telah berhasil menebak atau mencuri kata sandi Anda untuk mengakses akun.
Dalam beberapa kasus, peretas dapat menggunakan metode phishing dengan mengirimkan pesan palsu yang tampak sah.
Ada juga kemungkinan pesan tidak diminta tersebut disebabkan oleh kesalahan ketik dari pengguna lain yang salah memasukkan nomor telepon atau email.
Dalam situasi ini, jika Anda menerima kode untuk layanan yang tidak Anda daftarkan, Anda tidak perlu khawatir—cukup abaikan pesan tersebut.
Namun, jika Anda berniat membuat akun di layanan tersebut dan nomor Anda telah terikat dengan akun yang sudah ada, hubungi tim dukungan layanan untuk meminta pemisahan nomor Anda dari akun lama. Jika mereka menolak, Anda mungkin perlu mendapatkan kartu SIM baru untuk mendaftar.
Kaspersky menekankan bahwa untuk akun penting, seperti layanan perbankan, sangat penting untuk tidak mengabaikan keamanan.
Jika menerima kode OTP yang tidak dikenali, jangan coba-coba mengakses akun orang lain, karena tindakan tersebut ilegal. Sebaiknya gunakan layanan perlindungan perangkat untuk meningkatkan keamanan Anda. (ant/saf/rid)