Ada waktu-waktu tertentu yang disarankan dokter untuk melakukan skrining mandiri sebagai upaya pencegahan kanker payudara.
Menurut dr. Amira Cholid Bawazeer lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan founder Medicelle Clinic, melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI, bagi perempuan yang muda bisa dilakukan pada 10 hari setelah menstruasi.
“Jadi ini kondisi di mana payudara sedang tidak kencang seperti saat menstruasi. Pada kondisi itu, kita bisa mengetahui apakah ada benjolan atau tidak,” terangnya, Selasa (12/11/2024).
Kemudian, lanjut Amira, bagi perempuan dengan usia lebih matang atau di atas 35 tahun dan memiliki riwayat keluarga penderita kanker, perlu melakukan pemeriksaan ke dokter menggunakan alat mammografi.
“Kalau tidak ada riwayat kanker, mammografi bisa dilakukan saat berusia di atas 40 tahun,” tuturnya.
Amira mengatakan, tanda-tanda adanya kanker dalam payudara, sebenarnya bisa dideteksi sendiri. Tanda paling umum adalah adanya benjolan di payudara.
“Benjolan itu biasanya keras saat dipegang dan tidak bergerak,” katanya.
Selain itu, lanjut Amira, tanda lain adanya kanker dalam payudara adalah, keluarnya cairan dari puting sebelum waktunya (menyusui), bentuk puting masuk ke dalam, munculnya “lesung” di area payudara.
“Tarikan kanker atau tumor yang tumbuh di dalam payudara, biasanya membuat munculnya cekungan seperti lesung di area tersebut,” jelasnya.
Amira mengimbau, apabila telah muncul benjolan di payudara, segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai.
“Itulah kenapa saya menyarankan jika memang sudah tampak ada benjolan, segera periksakan ke dokter. Karena kalau masih stadium awal, opsi pengobatannya masih beragam,” tutupnya.(kir/iss/ipg)