Lagu “Sekti” menceritakan kisah nyata teman Denny Caknan yang berniat meminang sang kekasih tetapi terhalangi restu orang tua, ungkap Denny Caknan dari akun YouTube DC. Production.
Denny menyematkan pesannya dalam YouTube tersebut, “Semangat , untuk para pejuang ” Jenjang Keseriusan “, wong lanang iso ne mung meyakinkan dan berusaha sebaik mungkin. Masio rekoso kudu di lakoni demi sang pujaan hati Dan Tulisan ini hanya kiasan yang mengibaratkan seorang laki2 akan melakukan apa saja untuk mendapatkan cintanya.”
Lagu Sekti ciptaan Denny Caknan dan Putu Eka yang dirilis pada 21 September 2024 sampai hari Senin (23/9/2024) pada pukul 20.00 Official Live Music Videonya telah ditonton sebanyak 2.044.912 yang menempati trending #1 di YouTube Music Indonesia dengan jumlah likes mencapai 141K dan 19.592 komentar.
Makna dari lagu “Sekti” berbicara tentang tekad seseorang untuk bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan demi mengejar cinta. Lirik lagu tersebut menyampaikan optimisme dan keyakinan bahwa cinta sejati dapat mengalahkan segala rintangan, termasuk rintangan yang dibuat oleh orang tua atau lingkungan sekitar.
Inilah lirik beserta artinya dari lagu Sekti:
Sayang, sawangen rembulan kae
(Sayang, lihatlah bulan itu)
Sumunar, nyawang aku ro kowe
(Bersinar, melihat aku bersamamu)
Sayang, yakino wes ora suwe
(Sayang, yakinlah sudah tak lama lagi)
Sesandingan, aku jejer ro kowe
(Bersandingan, aku bersamamu)
Senadyan wong tuo rung marengke
(Meskipun orang tua belum merestui)
Ombak gedhe tak sebrangi
(Ombak besar ku seberangi)
Banjir bandhang tak tataki
(Banjir bandang ku hadapi)
Penting aku kowe iso dadi siji
(Yang penting aku dan kamu bisa bersatu)
Gunung njebluk tak jak ngopi
(Gunung meletus aku ajak ngopi)
Segoro gheni tak nggo nglangi
(Lautan api ku selami)
Opo maneh mung ngelawan bapakmu kuwi
(Apalagi hanya melawan bapakmu)
Mesti tak ladeni…
(Pasti ku hadapi)
Sayang, sawangen rembulan kae
(Sayang, lihatlah bulan itu)
Sumunar, nyawang aku ro kowe
(Bersinar, melihat aku bersamamu)
Oh.. Sayang, yakino wes ora suwe
(Sayang, yakinlah sudah tak lama lagi)
Sesandingan, aku jejer ro kowe
(Bersandingan, aku bersamamu)
Senadyan wong tuo rung marengke
(Meskipun orang tua belum merestui)
Ombak gedhe tak sebrangi
(Ombak besar ku seberangi)
Banjir bandhang tak tataki
(Banjir bandang ku hadapi)
Penting aku kowe iso dadi siji
(Yang penting aku dan kamu bisa bersatu)
Gunung njebluk tak jak ngopi
(Gunung meletus aku ajak ngopi)
Segoro gheni tak nggo nglangi
(Lautan api ku selami)
Opo maneh mung ngelawan bapakmu kuwi
(Apalagi hanya melawan bapakmu)
Ombak gedhe tak sebrangi
(Ombak besar ku seberangi)
Banjir bandhang tak tataki
(Banjir bandang ku hadapi)
Penting aku kowe iso dadi siji
(Yang penting aku dan kamu bisa bersatu)
Gunung njebluk tak jak ngopi
(Gunung meletus aku ajak ngopi)
Segoro gheni tak nggo nglangi
(Lautan api ku selami)
Opo maneh mung ngelawan bapakmu kuwi
(Apalagi hanya melawan bapakmu)
Mesti tak ladeni…
(Pasti ku hadapi)
(nis/ipg)