Sebuah studi menyatakan, mikroplastik dapat meresap ke dalam minuman lewat kantong teh yang terbuat dari berbagai bahan seperti nilon-6, polipropilena dan selulosa.
Dalam hasil yang dipublikasikan di Chemosphere, para peneliti mengatakan satu kantong teh dapat melepaskan lebih dari delapan juta partikel nanoplastik ke dalam minuman selama proses penyeduhan.
Di antara bahan-bahan ini, kantong teh yang terbuat dari polipropilena melepaskan jumlah tertinggi yakni sekitar 1,2 miliar partikel per mililiter.
“Kami telah berhasil mengkarakterisasi polutan ini secara inovatif dengan serangkaian teknik mutakhir, yang merupakan alat yang sangat penting untuk memajukan penelitian tentang kemungkinan dampaknya terhadap kesehatan manusia,” kata Alba Garcia peneliti Universitat Autònoma de Barcelona, dilansir dari Antara, Senin (30/12/2024).
Temuan tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan bagaimana kombinasi plastik dan panas tinggi dapat menyebabkan mikroplastik meresap ke dalam makanan dan minuman.
“Komposisi polimer MNPL (mikro/nano plastik) secara signifikan memengaruhi interaksi biologisnya, yang mengarah pada penargetan dan efek yang bervariasi pada organ, jaringan, dan sel. Perbedaan ini dapat mengakibatkan pola akumulasi tertentu, profil toksisitas, respons imun, dan efek kesehatan jangka panjang seperti genotoksisitas dan karsinogenisitas,” ujar para peneliti.
Penelitian terbaru ini juga meneliti bagaimana berbagai jenis sel usus merespons nano plastik, dengan mencatat bahwa beberapa menyerap lebih banyak partikel daripada yang lain. Pada sel penghasil lendir, tingkat penyerapan cukup bagi plastik untuk mencapai inti sel.
Berdasarkan temuan ini, para peneliti menekankan perlunya metode yang konsisten untuk mengukur bagaimana mikro dan nano plastik dilepaskan dan potensi efek toksiknya.
Mereka juga menyarankan bahwa kebijakan regulasi harus difokuskan pada pengurangan kontaminasi plastik pada bahan yang bersentuhan dengan makanan.
“Secara keseluruhan, temuan kami berkontribusi pada semakin banyaknya bukti tentang sifat polusi plastik yang meluas dan implikasi potensialnya terhadap kesehatan manusia. Karena penggunaan plastik dalam kemasan makanan terus meningkat, penelitian ilmiah dan pembuatan kebijakan harus mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kontaminasi MNPL untuk memastikan keamanan pangan dan kesejahteraan konsumen,” ucap para peneliti. (ant/saf/ipg)