Ketika mengalami stres saat bekerja, tubuh akan merasa gelisah secara fisik dan emosional, serta otot akan menegang sehingga bisa menyebabkan sakit punggung.
Melansir Antara, Jumat (19/4/2024), Dokter Kavita Trivedi spesialis pengobatan nyeri di Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di UT Southwestern Medical Center di Dallas mengatakan, saat stres banyak hal terjadi dan salah satu gejalanya adalah sakit punggung.
Hal itu karena tubuh mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres ketika kelenjar adrenal membuang hormon epinefrin (adrenalin), norepinefrin, dan kortisol ke dalam tubuh Anda.
“Bahan kimia itu adalah bagian dari respons melawan-atau-lari tubuh Anda dan dapat meningkatkan regulasi reseptor rasa sakit,” kata Trivedi.
Begitu menyadari stres, pikirkan bagaimana tubuh meresponsnya. Otot-otot di bahu dan leher mungkin tegang, dan kemungkinan rahang juga ikut menegang.
“Saat stres, kecenderungan alami tubuh adalah mencoba melindungi dirinya sendiri, dan kita melakukannya dengan mengencangkan dan mengencangkan,” jelasnya.
Dengan begitu, tubuh akan merasa lebih tidak nyaman, dan sesak itu bisa langsung berubah menjadi rasa sakit, lalu nyeri punggung muncul.
Dia menjelaskan, ketegangan otot akibat stres yang mempengaruhi tubuh bagian atas (leher, bahu) saling terhubung, karena kelompok otot yang sama yang melapisi seluruh tulang belakang, dari atas ke bawah.
“Jika bagian atas punggung Anda kencang, pada akhirnya bagian tersebut dapat turun ke rantai untuk mengencangkan punggung bawah Anda juga,” terangnya.
Orang yang melaporkan stres berat hampir tiga kali lebih mungkin mengalami nyeri punggung dibandingkan mereka yang tidak mengalami stres, menurut sebuah studi pada Juli 2021 di Scientific Reports.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Frontiers in Public Health pada bulan Agustus 2020 terhadap petugas kesehatan yang mengalami nyeri punggung bawah menemukan, mereka yang memiliki tingkat stres kerja yang tinggi dua kali lebih mungkin melaporkan nyeri punggung dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat stres yang rendah.
Untuk meredakan ketidaknyamanan dalam jangka pendek, kata dia, konsumsi obat anti inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil) atau naproxen (Aleve) atau acetaminophen (Tylenol) untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Selain itu, gunakan bantal pemanas pada area yang nyeri untuk mengendurkan otot atau oleskan obat topikal atau tempelan pereda nyeri.
Jika sakit punggung, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Salah satunya melakukan pengecekan diri untuk mengidentifikasi pemicu stres apa yang menjadi penyebab utama.
Selain itu, menggabungkan manajemen stres untuk sakit punggung berarti mengandalkan beberapa keterampilan penghilang stres, seperti pernapasan dalam, peregangan, yoga, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan.(ant/ike/bil/rid)