Jumat, 22 November 2024

Sektor Telekomunikasi Jadi Target Utama Serangan Siber pada 2024

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi keamanan siber untuk mencegah kebocoran data. Foto: Freepik

Laporan terbaru dari Kaspersky mengungkapkan bahwa perusahaan telekomunikasi, media massa, dan pengembangan konstruksi menjadi target utama serangan siber pada paruh pertama 2024.

Dilansir dari Antara pada Minggu (4/8/2024), sektor telekomunikasi mengalami 284 insiden keamanan siber per 10.000 sistem, berdasarkan statistik dari Kaspersky Managed Detection and Response (MDR) untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Kemudian perusahaan media massa mencatat 180 serangan per 10.000 sistem, dan sektor pengembangan konstruksi, makanan, dan industri masing-masing mengalami 179, 122, dan 121 insiden.

“Serangan yang berhasil, terutama yang canggih, pada perusahaan telekomunikasi dapat mengekspos jutaan data pelanggan, termasuk detail kontak, nomor jaminan sosial, dan informasi kartu kredit,” ujar Sergey Soldatov Kepala Kaspersky Managed Detection and Response.

Soldatov menjelaskan, serangan ini juga bisa menjadi batu loncatan untuk serangan lebih lanjut terhadap klien melalui eksploitasi hubungan terpercaya.

Organisasi media massa, lanjutnya, menjadi target yang semakin sering dituju selama konflik internasional, di mana perang informasi menjadi bagian penting dari strategi konflik.

Sementara itu, perusahaan pengembangan konstruksi, dengan arus kas yang signifikan dan ketergantungan pada subkontraktor, rentan terhadap serangan melalui infrastruktur mitra terpercaya dan spear phishing.

Perusahaan telekomunikasi juga menghadapi jumlah rata-rata insiden kritis tertinggi, dengan 32 serangan per 10.000 sistem.

“Insiden kritis adalah serangan yang digerakkan manusia atau ancaman malware yang memiliki dampak signifikan potensial atau aktual pada infrastruktur perusahaan,” jelas Soldatov.

Industri TI menyusul dengan rata-rata hampir 12 insiden kritis, sementara sektor pemerintah mengalami rata-rata delapan insiden kritis pada paruh pertama tahun 2024.

Secara global, jumlah insiden dunia maya tetap relatif stabil, dengan sedikit penurunan. Organisasi cenderung memperkuat langkah-langkah keamanan siber mereka setelah lonjakan serangan pada tahun 2021-2022. Kemajuan seperti penilaian kerentanan dan uji penetrasi telah meningkatkan keamanan secara keseluruhan. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs