Jumat, 22 November 2024

Post Holiday Blues Usai Libur Panjang, Begini Mengatasinya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi seseorang terkena post holiday blues di hari pertama kerja usai libur panjang.

Pakar Sumber Daya Manusia (SDM) membagikan tips mengatasi fenomena post holiday blues, atau perasaan kurang nyaman yang dirasakan para pekerja setelah kembali dari liburan panjang, termasuk cuti bersama libur lebaran.

Imam Wijoyo Chairman Indonesia Winning Institute mengatakan, post holiday blues biasanya bisa disiasati dengan mempersiapkan diri satu hari sebelum masuk kerja. Menurutnya hal itu penting karena kebanyakan pegawai yang menjalani liburan panjang, biasanya selalu pulang mepet dengan waktu kerja.

“Kalau di awal-awal, mesin itu kan juga perlu dipanasi ya. Nah memang lebih baik kalau kita mempersiapkan itu tidak mulai hari bekerja, tetapi mulai kemarin-kemarinnya. Ada banyak orang yang saya lihat, menyelesaikan masa liburan itu kadang pulangnya sampai subuh, atau bahkan sampai pagi hari dan langsung mereka berangkat kerja,” ujar Imam dalam program Wawasan Suara Surabaya FM 100, Senin (15/4/2024).

Kalau hal tersebut dilakukan, kata Imam, akibatnya fokus untuk bekerja menjadi lebih lemah karena mental yang belum siap. Namun jika terlanjur pulang mepet dengan jam kerja, Imam menganjurkan supaya meluangkan waktu lebih dulu seperti halalbihalal bersama rekan kerja di kantor.

Selanjutnya, mengatasi post holiday blues juga bisa dilakukan dengan fokus pendek atau bekerja secara ringan, seperti diselingi dengan coffee break lebih awal untuk beradaptasi dengan suasana kantor.

“Tidak semua pegawai bisa langsung tancap gas kerja berat di hari pertama. Kita bisa fokus pendek, misalkan 45 menit sampai satu jam kita fokuskan kerja yang ringan-ringan terlebih dulu. Kemudian kita (break) ke pantry, ambil kopi, snack dan sebagainya,” ujarnya.

Bukan hanya para pegawai, Chairman Indonesia Winning Institute itu juga menjelaskan pihak manajemen juga punya peran penting mengatasi post holiday blues para karyawannya.

Menurutnya, pimpinan atau manajemen perusahaan bisa memanfaatkan setengah hari pertama kerja untuk memberikan hal-hal menyenangkan, seperti menggelar greeting, atau halalbihalal sekantor untuk mengulas Ramadan sebulan terakhir.

“Apa yang baik dari satu bulan terakhir, hingga apa hal-hal baik yang dialami selama liburan, mereka bisa cerita. Sehingga energi baik juga bisa tersalurkan ke teman-teman kerja,” kata Imam.

Sementara untuk yang berkesempatan work from home (WFH) atau kerja dari rumah di hari pertama kerja usai libur panjang, dia menyarankan agar fokus ke pekerjaan dan tidak memanfaatkan seolah untuk liburan tambahan.

“Perlu duduk kembali melihat jadwal-jadwal, melihat pekerjaan-pekerjaan yang tertunda kemarin, dan apa yang dilakukan, bukan kemudian dengan melanjutkan liburan kita,” ucapnya.

Dia menyarankan pegawai yang berkesempatan WFH lebih baik fokus kembali ke pekerjaan, apalagi keleluasaan untuk melakukan penyesuaian setelah liburan lebih besar daripada yang langsung ngantor mulai pagi.

“Manfaatkan membuat planning yang lebih baik, supaya bisa memancarkan energi baik anda ketika Anda sudah berada di dalam kantor besoknya,” tutupnya. (bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs