Jumat, 22 November 2024

Perjalanan Karier Politik dan Keartisan Marissa Haque

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Marissa Haque. Foto: Instagram Marissa Haque

Marissa Grace Haque, aktris, politikus juga akademisi, lahir di Balikpapan pada 15 Oktober 1962, dikenal sebagai salah satu sosok berpengaruh di dunia hiburan dan politik Indonesia.

Marissa sosok yang telah memberi warna dalam berbagai bidang hiburan, politik, dan pendidikan. Warisannya akan terus dikenang, terutama bagi mereka yang terinspirasi oleh perjalanan hidup dan kariernya yang beragam.

Memiliki karier yang cemerlang sebagai aktris, ia juga berperan aktif di panggung politik dan pendidikan hingga akhir hayatnya pada 2 Oktober 2024.

Melansir Antara, Marissa memulai karirnya sebagai aktris film, debut di layar lebar melalui film “Kembang Semusim” pada tahun 1980.

Ia dikenal luas lewat perannya dalam film “Tinggal Landas Buat Kekasih” (1984) dan “Biarkan Bulan Itu” (1986), yang membawanya masuk dalam daftar nominasi Piala Citra.

Prestasinya di film “Tinggal Landas Buat Kekasih” mengantarkannya memenangkan gelar Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia.

Selain berakting, Marissa juga aktif di dunia musik dan tari, berpartisipasi dalam sanggar “Swara Mahardika” di bawah bimbingan Guruh Soekarnoputera. Ia sempat terkenal sebagai bintang iklan sabun, menambah popularitasnya di masyarakat.

Tak sampai disitu, Marissa memasuki dunia politik sebagai anggota DPR pada tahun 2004 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II.

Pada tahun 2006, ia menjabat sebagai Duta Badak untuk WWF Indonesia. Namun, karier politiknya di PDIP tidak bertahan lama.

Selanjutnya, Marissa bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2007, diikuti oleh Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2012.

Ia terlibat dalam beberapa pemilihan umum dan menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Marissa adalah seorang akademisi yang berdedikasi. Ia menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Trisakti, kemudian melanjutkan studi di bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atma Jaya, juga meraih gelar MBA dari Universitas Gadjah Mada.

Pada tahun 2012, ia berhasil meraih gelar doktor di Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor.

Sebagai dosen di Indonesia Banking School, Marissa berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada generasi muda.

Jejak Politik

Marissa Haque mengawali karier politiknya sebagai anggota DPR pada tahun 2004 dari PDI Perjuangan (PDIP) untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II.

Selama masa jabatannya, dia aktif dalam berbagai isu, termasuk lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.

Pada 2006, Marrisa maju sebagai calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Zulkieflimansyah mendampingi Zulkieflimansyah, calon dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Indonesia (PSI).

Sementara PDIP mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang kemudian memenangkan pemilu pada periode tersebut.

Hal ini membuatnya dikeluarkan dari DPR. Ia pun diminta mundur oleh Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung kala itu.

Ia juga tidak memenangkan Pilkada Banten, akan tetapi pencalonannya menandai pentingnya peran politiknya di wilayah Banten.

Pencalonannya juga mengukuhkan keterlibatannya dalam politik lokal dan perhatiannya terhadap pembangunan daerah, terutama di Banten.

Marissa kemudian bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 7 Oktober 2007 bersama sang suami Ikang Fawzi dan Paula Onky Alexander.

Ia kembali aktif dalam berbagai aktivitas politik, terutama terkait dengan kampanye di wilayah Banten.

Namun, perjalanan politiknya di partai ini tidak bertahan lama di partai berlambang ka’bah. Pada 4 Oktober 2014, Marissa kembali berpindah partai.

Ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Adapun kepindahannya dari PPP ke PAN disebut karena alasan prinsip.

Selain aktivitas politiknya, Marissa Haque memiliki gelar akademik di berbagai bidang.

Dia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Kemudian, ia melanjutkan S2 bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atmajaya.

Dirinya juga merupakan lulusan magister administrasi bisnis (MBA) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Selanjutnya, Marissa juga mendapatkan gelar doktor dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Februari 2012.

Secara keseluruhan, meski ia tidak selalu berada di garis depan politik nasional, Marissa Haque tetap menjadi figur yang aktif, terutama dalam politik lokal dan dalam isu-isu sosial yang dekat dengan masyarakat.

Perpindahannya antar partai menunjukkan dinamika politiknya yang fleksibel, serta keinginannya untuk berkontribusi pada berbagai bidang sesuai dengan pandangan dan kepentingan sosialnya.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs