Para orang tua pekerja harus mampu menyediakan waktu untuk memberikan pengasuhan kepada anak, terutama di era digital, guna menjamin pemenuhan hak mereka.
“Karena kesibukannya berkarir orang tua harus meninggalkan anaknya. Di sini penting, untuk menyisihkan waktu di tengah pekerjaan untuk berkomunikasi dengan anak dan memeriksa aktivitas anak pada hari itu,” kata Ayoe Sutomo M psikolog dilansir dari Antara, Sabtu (17/8/2024).
Ayoe menekankan bahwa peran orang tua sangat penting dalam perkembangan anak, baik secara jasmani maupun rohani.
Namun, menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan berbagai tugas rumah tangga, termasuk mengasuh anak, bukanlah hal yang mudah.
Di tengah perkembangan teknologi, berbagai aspek kehidupan menjadi lebih mudah dan praktis. Namun, jika tidak digunakan dengan tepat dan tidak diawasi, teknologi dapat menimbulkan dampak negatif yang berisiko mempengaruhi tumbuh kembang anak.
“Setiap keluarga yang kedua orang tuanya bekerja, pasti ingin menjaga keseimbangan antara mengasuh anak dan bekerja. Namun, tidak jarang orang tua merasa bersalah kepada anak karena meninggalkan mereka di bawah pengasuhan orang lain ketika bekerja,” ujar Ayoe.
Sebagai hasil dari kurangnya pengawasan, tidak sedikit anak yang menghabiskan waktu dengan bermain gawai (gadget) seperti laptop atau handphone.
Untuk menyeimbangkan peran pengasuhan sebagai orang tua pekerja, Ayoe menyarankan orang tua untuk rutin mengalokasikan waktu berkualitas bersama anak setiap hari.
Meskipun lelah setelah bekerja, tetap usahakan untuk memiliki waktu bersama anak, yang diisi dengan aktivitas menyenangkan seperti makan atau bermain bersama.
Dengan cara ini, jelas Ayoe, orang tua dapat membangun interaksi positif dan meningkatkan ikatan (bonding) emosional dengan anak. Aktivitas menyenangkan, sekecil apapun, yang dilakukan bersama orang tua akan terus tersimpan dalam memori anak.
Selain itu, agar anak tidak menghabiskan waktu seharian di depan layar gawai, orang tua dapat membuat jadwal penggunaan yang bijaksana dan seimbang, sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
Hal ini dapat diawali dengan menjelaskan terlebih dahulu alasan orang tua memberikan aturan dalam penggunaan alat tersebut.
“Jika anak sudah dapat diajak berdiskusi, jangan lupa libatkan anak dalam menentukan aktivitas untuk mengisi jadwal tersebut. Dampingi anak ketika sedang menggunakan gawai (gadget) untuk memastikan konten yang dilihat sesuai dengan usia mereka,” ucap Ayoe. (ant/saf/iss)