Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi nasional The American Academy of Pediatrics 2024 menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D mempengaruhi kecepatan pemulihan patah tulang pada anak-anak.
Jessica McQuerry pimpinan tim penelitian memeriksa 186 kasus patah tulang ekstremitas pada anak-anak antara tahun 2015 dan 2022 dan mendapati anak-anak dengan kadar vitamin D rendah butuh waktu lebih lama untuk pulih dibandingkan teman sebaya dengan kadar vitamin D normal.
Dilansir dari Antara pada Minggu (29/9/2024), dalam kasus patah tulang kaki tanpa operasi, anak-anak dengan kadar vitamin D rendah memerlukan waktu tambahan 20 hari untuk penyembuhan klinis, yang berarti waktu pemulihan tambahan hampir tiga minggu.
Dalam pemeriksaan radiografi menggunakan sinar X, tanda-tanda patah tulang pada kelompok anak yang kekurangan vitamin D butuh waktu dua bulan lebih lama untuk hilang.
Pada kasus patah tulang yang memerlukan pembedahan, penyembuhan klinis membutuhkan waktu satu bulan lebih lama dan bukti radiografis penyembuhan tampak hampir empat bulan lebih lama pada anak-anak dengan kadar vitamin D rendah.
McQuerry menekankan bahwa diet seimbang yang kaya vitamin D penting bagi kesehatan anak. Selain makanan seperti susu, keju, yogurt, ikan, dan banyak sereal, ia menyampaikan, sinar matahari juga merupakan sumber utama vitamin D bagi tubuh.
“Berada di luar ruangan dan menikmati udara segar dapat memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan sekaligus meningkatkan penyerapan Vitamin D. Sungguh alasan yang bagus untuk keluar dan menjelajahi alam!” kata McQuerry. (ant/nis/saf/ham)