Saat memasuki masa menopause di usia 40-an atau 50-an, olahraga menjadi penting meski terasa lebih sulit.
Dilansir dari Antara pada Minggu (1/9/2024), Alyssa Olenick ahli fisiologi olahraga menekankan, aktivitas fisik dapat membantu menghadapi perubahan menopause, seperti penurunan estrogen yang memengaruhi massa otot, kesehatan jantung, metabolisme, dan kepadatan tulang.
Risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, dan osteoporosis juga meningkat.
Olahraga, terutama angkat beban dan latihan ketahanan, dapat membantu mempertahankan massa otot dan mengurangi gejala menopause seperti hot flashes dan masalah tidur.
Carla DiGirolamo ahli endokrinologi menyarankan latihan ketahanan dua hingga tiga kali seminggu untuk melatih otot utama, serta latihan kardio intensitas tinggi sekali atau dua kali seminggu untuk kesehatan jantung dan metabolisme.
“Jika memang ada waktu untuk mulai berolahraga, menopause adalah waktunya. Itu bisa mengubah segalanya,” kata Carla DiGirolamo.
Latihan plyometrics, seperti lompat ringan, juga penting untuk kesehatan tulang, dengan penelitian menunjukkan manfaatnya tanpa meningkatkan nyeri lutut pada wanita lanjut usia.
Pemanasan, pendinginan, dan asupan nutrisi, terutama protein, sangat penting untuk mendukung latihan. (ant/saf/ham)