Pihak studio animasi Jepang Ghibli menyebut Hayao Miyazaki animator film animasi sekaligus pendiri studio tersebut belum siap pensiun setelah memenangi Piala Oscar keduanya, berkat film “The Boy and The Heron”.
Toshio Suzuki produser sekaligus orang kepercayaan yang turut mendirikan Studio Ghibli menyebut, Miyazaki memang mengakui sedikit malu karena sudah mengumumkan satu dekade lalu bahwa dirinya tidak akan kembali membuat film karena usianya.
“Dia menyesal telah mengumumkan pada dunia bahwa ia tak akan membuat film lagi,” kata Suzuki dikutip Antara, Rabu (13/3/2024).
Sementara, dalam satu dekade lalu, Miyazaki, animator film animasi Spirited Away, Howl’s Moving Castle, Kiki’s Delivery Service, dan Ponyo, mengatakan dia pensiun dari dunia film dan The Wind That Rises tahun 2013 akan menjadi film terakhirnya.
Namun, Hayao Miyazaki yang kini berumur 83 tahun malah dinominasikan untuk Oscar kategori film Animasi Terbaik pada 2024.
Selain itu, Suzuki juga mengatakan bahwa Miyazaki merayakan kemenangan Oscar secara pribadi di studionya, dan tidak menghadiri sorak-sorai acara kemenangan di studio. Ketika ditanya mengapa Miyazaki mencukur janggut khasnya, Suzuki berkata: “Dia tidak ingin terlihat penting”.
Kemudian, Suzuki mengatakan dia menghabiskan waktu menganalisis mengapa film terbaru Ghibli dipilih, bertanya-tanya apakah itu karena referensi Perjanjian Lama dalam alur cerita, yang berpusat pada seorang anak laki-laki yang menghadapi penyakit dan kematian ibunya, dan hubungan yang dia kembangkan dengan seekor burung yang bisa berbicara.
Adapun, katanya, ilustrasi buatan tangan Ghibli lebih efektif dibandingkan grafis komputer dalam menggambarkan metamorfosis karakter burung “The Boy And The Heron.”
Lebih lanjut, studio Ghibli tidak melakukan banyak publisitas untuk film tersebut, dan memilih pendekatan sederhana untuk sebuah karya yang dibuat selama 10 tahun, dan dirilis setelah Miyazaki seharusnya pensiun. “Kami pikir tidak apa-apa membuat sesuatu yang benar-benar kami ingin buat,” kata Suzuki. (ant/sya/bil/ipg)