Minggu, 8 September 2024

Memahami Risiko Konsumsi Pemanis Buatan untuk Tubuh

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Pemanis buatan. Foto: Halodoc

Pemanis buatan adalah pengganti gula yang banyak muncul produk termasuk soda diet, roti iris, dan yoghurt rendah gula.

Istilah ini mencakup berbagai zat yang rasanya manis tetapi tidak mengandung kalori seperti yang terdapat dalam gula. Zat-zat ini terkadang ratusan hingga puluhan ribu kali lebih manis daripada gula, jadi sedikit saja sudah cukup.

Dikutip Antara dari laman Channel News Asia, Maya Vadiveloo profesor madya gizi di Universitas Rhode Island mengatakan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jika rutin minum minuman manis versi diet dapat membantu Anda menurunkan sedikit berat badan, selama tidak mengonsumsinya lebih banyak kalori dari sumber lain.

Dalam satu tinjauan tahun 2022 terhadap 12 uji klinis acak, yang sebagian besar berlangsung enam bulan atau kurang, para peneliti menyimpulkan bahwa mengganti minuman manis bergula dengan minuman manis rendah atau tanpa kalori dapat menyebabkan penurunan berat badan sekitar dua hingga tiga pon, rata-rata pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas dan yang memiliki (atau berisiko) diabetes.

Namun, penelitian jangka panjang tentang pengganti gula tidak menemukan manfaat penurunan berat badan, dan bahkan beberapa bahaya. Karena alasan ini, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pada tahun 2023 agar orang menghindari penggunaan pengganti gula untuk pengendalian berat badan atau dengan tujuan kesehatan yang lebih baik.

Ada risiko lebih besar terhadap masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan kematian dini dari alkohol gula eritritol dan xylitol, yang juga telah dikaitkan dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih besar.

Penelitian yang cukup telah menimbulkan kekhawatiran tentang pengganti gula sehingga perlu diteliti lebih lanjut, kata Dr. Eran Elinav, seorang imunolog dan peneliti mikrobioma di Institut Sains Weizmann di Israel yang telah mempelajarinya.

Sementara itu, “masih belum jelas” apakah pengganti gula berbahaya, katanya, atau apakah pengganti gula tertentu lebih aman daripada yang lain.

Sebaliknya, terlalu banyak gula jelas-jelas berbahaya bagi kesehatan, kata Dr. Elinav, dengan penelitian yang mengaitkannya dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan agar wanita mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram gula per hari, dan pria tidak lebih dari 36 gram per hari.

Untuk mengurangi konsumsi soda biasa atau soda diet, Anda dapat mencoba minuman bersoda yang dimaniskan dengan sedikit jus buah, sarannya; atau alih-alih membeli yoghurt manis, cobalah menambahkan buah dan sedikit madu pada yoghurt tawar.(ant/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
26o
Kurs