Jumat, 22 November 2024

Martin Wilson Sutradara Australia Kolaborasi dengan Freemantle Indonesia Garap Film Horor Top Floor

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Martin Wilson penulis dan sutradara (sineas) asal Australia ditemui di Perth, Australia Barat, Jumat (26/4/2024). Foto: Eddy suarasurabaya.net

Martin Wilson penulis dan sutradara (sineas) asal Australia akan berkolaborasi dengan rumah produksi Fremantle Indonesia, untuk menggarap sebuah film berjudul “Top Floor” yang menampilkan hantu-hantu Indonesia.

Sineas Australia itu mengatakan, genre horor di Indonesia memang memiliki daya tarik, terutama yang terkait dengan pangsa pasarnya. Menurutnya, cerita berdasarkan mitologi, cerita rakyat ataupun urban legend di Indonesia menjadi sangat potensial.

“Tentu saja ada hantu dan monster yang datang dari mitologi dan budaya Indonesia yang kita gunakan dalam film. Dan saya pikir ini adalah kesempatan yang bagus untuk bekerjasama secara artis, untuk memproduksi bukan sekedar film horor, tapi juga memiliki sesuatu yang bisa menceritakan tentang budaya sosial masyarakat,” ujar Martin Wilson waktu ditemui suarasurabaya.net, di Perth, Australia Barat, Jumat (26/4/2024).

Adapun Film Top Floor, akan bercerita soal sekelompok remaja yang harus bertahan hidup untuk melindungi komunitas mereka, setelah apartemen yang mereka tempati dikepung oleh makhluk supranatural yang haus darah.

Film itu, saat ini tengah masuk dalam tahap pengembangan dalam sebuah program yang didukung oleh Department of Foreign Affairs and Trade’s Australian Cultural Diplomacy Grant Program dan dikelola oleh Screenwest, rumah produksi film di Australia.

Adapun Wilson menggagas cerita Top Floor saat melakukan penjelajahan lokasi di Malang, Jawa Timur, di mana sekelompok remaja yang sedang bermain sepak bola jalanan menarik perhatiannya. Syuting dilakukan di Indonesia, sebagai kerjasama produksi dengan pemeran dan kru Australia serta Indonesia.

Wilson yang sebelumnya mengumumkan proyek ini di festival Creative Emergence minggu lalu, ingin produksi ini menjadi contoh soal apa yang dapat dicapai melalui kerja sama dengan industri Indonesia.

“Harapannya adalah bahwa Top Floor akan membuka jalan bagi kolaborasi masa depan antara komunitas film Australia Barat dan Indonesia dalam banyak level, baik dengan kru fisik, rumah produksi pasca-produksi, dan mungkin juga gaming, membentuk dan memimpin kemitraan jangka panjang baru yang hanya dapat menjadi hal yang baik,” katanya.

Sementara itu, Chris Veerhuis direktur rumah produksi Screenwest waktu ditemui terpisah juga mengungkapkan, pihaknya saat ini juga tengah bekerjasama dengan para konten kreator yang ada di Jawa Timur.

Mereka sedang mengembangkan proyek kreatif di kawasan ekonomi kreatif Singasari di kawasan Malang, yang bukan hanya bekerjasama dalam produksi film, tapi juga berkaitan dengan animasi dan game. Chris mengungkapkan, pihaknya akan menyediakan funding ke industri kreatif dengan kerjasama berbagai pihak di Jawa Timur.

Pihaknya nanti juga akan melakukan pembicaraan kerjasama dengan pemerintah daerah, juga pemerintahan pusat untuk melihat apa saja potensi-potensi industri kreatif selain film dan juga animasi dan game yang bisa dikembangkan di Indonesia. (edy/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs