Jumat, 22 November 2024

Kram Otot: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi Kram Otot. Foto: Alodokter

Kram otot, yang sering terjadi pada malam hari, dapat dialami oleh siapa saja, bukan hanya setelah aktivitas fisik yang berat.

Dilansir dari Antara pada Kamis (31/10/2024), menurut penelitian yang dipublikasikan di PLoS One pada Juni 2017, sekitar 30 persen orang dewasa mengalami kram kaki setidaknya lima kali dalam sebulan.

Meskipun lebih umum pada individu aktif, kram ini juga bisa muncul tanpa alasan yang jelas, seperti saat tidur.

Apa Itu Kram Otot?
Dokter Ang Mu Liang konsultan bedah ortopedi menjelaskan, kram otot adalah kontraksi tiba-tiba dan tidak disengaja yang disebabkan oleh overstimulasi serat otot.

Faktor penyebabnya bisa termasuk impuls saraf yang tidak terarah dan kekurangan elektrolit penting seperti kalium, kalsium, dan magnesium.

Ernie Goh pisioterapis mengungkapkan bahwa kram terjadi ketika neuron motorik bawah mengirimkan sinyal saraf secara berlebihan. Dua hipotesis utama tentang penyebab kram malam hari adalah kelelahan otot dan ketidakseimbangan elektrolit.

Zachary Poon Qi Jing menambahkan bahwa transisi dari tidur REM ke non-REM dapat menyebabkan peningkatan tonus otot yang mendadak, memicu kram.

Seiring bertambahnya usia, risiko kram otot meningkat. Dokter Ang menjelaskan bahwa penurunan massa otot dan sirkulasi yang buruk berkontribusi pada frekuensi kram.

Orang dewasa yang lebih tua juga sering kali mengalami penurunan fleksibilitas dan hidrasi, yang dapat memperburuk kondisi ini.

Cara Mengatasi Kram Otot
Meski tidak ada perawatan khusus yang direkomendasikan, beberapa cara dapat membantu meredakan kram:

– Peregangan: Lakukan peregangan pada otot yang kram. Misalnya, jika betis mengalami kram, tarik kaki ke posisi jari kaki.
– Kompres Panas dan Dingin: Menggunakan kompres panas dapat membantu mengendurkan otot, sementara es dapat mengurangi rasa sakit.
– Rehidrasi dan Elektrolit: Mengonsumsi makanan kaya kalium, seperti pisang, atau minuman isotonik untuk menggantikan elektrolit yang hilang.

Meskipun kram otot dapat terasa sangat menyakitkan, kondisi ini umumnya tidak menyebabkan kerusakan pada otot atau jaringan sekitarnya. Sensasi nyeri setelah kram biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke area tersebut.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan cara mengatasi kram otot, diharapkan individu dapat mengurangi frekuensinya dan meningkatkan kualitas tidur mereka. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs