Kapan Aman Berolahraga Saat Sakit? Ini Tips untuk Pemulihan Cepat dan Aman

Saat merasa tubuh mulai sakit, banyak dari kita ragu apakah aman untuk tetap berolahraga. Menurut para ahli, gejala yang dirasakan tubuh bisa jadi indikator penting untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk istirahat atau tetap aktif.

Dilansir dari Antara pada Minggu (13/10/2024), Amy Comander Direktur Program Pengobatan Gaya Hidup di Rumah Sakit Umum Massachusetts menyarankan kita untuk mengevaluasi kondisi tubuh secara menyeluruh. Salah satu metode yang dikenal adalah pemeriksaan leher.

Jika gejala di atas leher, seperti hidung meler, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan, kemungkinan masih aman untuk berolahraga asalkan tubuh siap.

Jika gejala di bawah leher, misalnya nyeri otot atau peningkatan detak jantung, tubuh mungkin sedang bekerja keras melawan infeksi. Dalam kondisi ini, olahraga justru bisa memperlambat proses pemulihan.

Sementara Greg Summerville dokter kedokteran olahraga di Universitas North Carolina menyebut, jika suhu tubuh mencapai 37,7 derajat Celsius atau lebih, meskipun gejala ringan, sebaiknya hindari olahraga dan beristirahat. Demam menunjukkan bahwa tubuh sedang berjuang melawan penyakit, jadi lebih baik memberinya waktu untuk pulih.

Selain itu, gejala seperti muntah atau diare bisa menyebabkan dehidrasi serius, yang membuat olahraga lebih berbahaya. Dr. Comander menyarankan untuk menunggu setidaknya 24 jam setelah pulih dari penyakit gastrointestinal sebelum kembali beraktivitas fisik.

Untuk gejala flu seperti nyeri otot, kelelahan, dan nyeri sendi, penting untuk memulai olahraga secara bertahap setelah gejala mereda.

Lalu, saat kembali berolahraga, gunakan “tes bicara” untuk mengukur intensitas latihan. Jika Anda kesulitan berbicara selama berolahraga, itu tanda bahwa intensitas perlu dikurangi. (ant/saf/rid)