Jumat, 22 November 2024

IVF Lebih dari Sekadar Bayi Tabung, Ini yang Perlu Anda Ketahui

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi - Tangan ibu yang baru melahirkan dan bayinya. Foto: Shutterstock Ilustrasi - Tangan ibu yang baru melahirkan dan bayinya. Foto: Shutterstock

Stigma seputar tindakan bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) masih sering menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Penanganan dan prosedur yang terlibat sering kali dipandang negatif.

Dokter Amang Surya Priyanto Spesialis Obstetri dan Ginekologi menjelaskan, program IVF tidak hanya tentang menciptakan bayi tabung, tetapi juga membantu pasangan yang mendambakan anak.

“Di Surabaya saja, ada sekitar 300 kasus yang terindikasi IVF,” ungkap Amang pada Minggu (22/9/2024).

Namun, ia mengakui bahwa banyak orang enggan berkonsultasi karena terjebak dalam stigma tersebut. Salah satu stigma yang umum adalah biaya yang dianggap mahal.

“Sebenarnya, jika kita membicarakan tentang biaya, itu sangat relatif, terutama jika dibandingkan dengan hasil yang diraih orang tua setelah mengikuti program IVF,” terangnya.

Stigma lain yang sering muncul adalah anggapan bahwa proses IVF menyakitkan dan mengharuskan pasien untuk bedrest dalam waktu lama.

“Saya punya pasien yang tetap bisa beraktivitas dan berolahraga setelah melakukan IVF,” jelas Direktur Asha IVF Indonesia itu.

Ia menambahkan bahwa hal ini dilakukan dengan saran dokter dan sesuai kondisi masing-masing ibu.

Ada juga pandangan bahwa mereka yang menjalani IVF memiliki kekurangan atau aib yang harus disembunyikan. Amang menegaskan bahwa pasien yang ingin hamil tidak langsung diarahkan ke IVF.

“Kami biasanya melakukan beberapa upaya terlebih dahulu sebelum memutuskan IVF sebagai pilihan terakhir,” tuturnya. (kir/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs