Senin, 25 November 2024

Harga Beras Meroket, Ahli Gizi Unair Sarankan Konsumsi Karbohidrat Alternatif

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ubi jalar. Foto: Pixabay

Lailatul Muniroh Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, masih banyak bahan pangan lokal yang dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi ketika harga beras naik. Yakni, seperti singkong, ubi jalar, jagung, talas, kentang, beras merah, dan beras ketan.

Meskipun beras merupakan makanan pokok di masyarakat Indonesia, ia mengatakan bahwa karbohidrat alternatif tersebut merupakan karbohidrat kompleks yang memiliki ketahanan sumber energi lebih lama dan menjadi sumber serat yang baik untuk pencernaan.

“Beras merah mengandung zat besi yang dapat membantu mencegah anemia. Ubi jalar dan talas mengandung beta-karoten yang penting untuk kesehatan mata. Kentang mengandung kalium yang membantu menjaga tekanan darah dan keseimbangan elektrolit,” katanya dalam keterangan yang diterima, Rabu (6/3/2024).

Karbohidrat, kata dia, terbagi menjadi dua jenis, yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana memiliki struktur molekul yang sederhana, sehingga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Contohnya, gula, madu, sirup, dan buah-buahan.

Sedangkan karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang memiliki struktur molekul yang kompleks, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dan diserap oleh tubuh. Contohnya, nasi, roti, kentang, singkong, jagung, gandum, oatmeal, dan kacang-kacangan.

Ia menyarankan untuk memilih sumber karbohidrat kompleks dari pada karbohidrat sederhana, karena karbohidrat kompleks memberikan energi secara bertahap.

“Karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, sehingga memicu pelepasan insulin secara tiba-tiba dari pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Ini dapat menyebabkan rasa lapar yang cepat, penurunan energi, dan penimbunan lemak,” jelasnya.

Sedangkan karbohidrat kompleks menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat dan stabil. Sehingga, insulin dilepaskan secara bertahap dan membantu menjaga keseimbangan gula darah. Karbohidrat kompleks juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, mengontrol nafsu makan, dan meningkatkan metabolisme.

Ia juga menganjurkan, agar mencampur beberapa sumber karbohidrat yang berbeda untuk membantu memastikan asupan karbohidrat yang seimbang dan bervariasi.

“Kita dapat memperkaya gizi dengan mencampur berbagai sumber karbohidrat. Misalnya, nasi merah dan kacang-kacangan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serta serat. Atau kentang dan sayuran hijau, yang menyediakan karbohidrat, serat, dan zat gizi lainnya. Atau oatmeal dan buah-buahan, yang merupakan sumber karbohidrat kompleks, serat, dan vitamin. Atau roti dan alpukat, yang memiliki karbohidrat kompleks dan lemak sehat. Atau beras dan telur, yang memberikan karbohidrat, protein, dan zat gizi lainnya,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs