Jumat, 22 November 2024

Festival Kuliner Pasar Guyub Digelar di Grand City Surabaya, Sajikan 60 Kuliner Tradisional

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Beberapa stand minuman seperti es grosok hingga es kuwut di Pasar Guyub Grand City Surabaya, Rabu (29/5/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Festival kuliner Pasar Guyub resmi dibuka di Grand City Surabaya. Event tersebut akan berlangsung mulai 29 Mei hingga 9 Juni 2024.

Iwan Wijaya Manejer Marketing Communication Grand City Surabaya mengatakan, festival kuliner tersebut menghadirkan 60 makanan dan minuman tradisional.

“Seperti kuliner tradisional yang terkenal, ada dawet Bu Darmi Solo, ada mie pentil dari Pasar Prawirotaman Yogyakarta, ketan beras dari Ngasem Yogyakarta, hingga leker gajah Solo,” katanya kepada suarasurabaya.net di Pasar Guyub, Grand City Surabaya, Rabu (29/5/2024).

Iwan Wijaya (kiri) Manejer Marketing Communication Grand City dan Regine Ayu Public Relations Grand City saat menberi keterangan di Pasar Guyub Grand City Surabaya, Rabu (29/5/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Digelarnya festival kuliner tradisional itu, kata dia, sebagai upaya untuk mengangkat makanan dan minuman khas daerah-daerah di Indonesia agar tetap eksis di masyarakat, terutama generasi zaman sekarang.

“Anak-anak zaman sekarang kan taunya makanan dari luar, dari negara lain, padahal kekayaan kuliner kita ini sangat beragam dari setiap daerah pasti punya ciri khas sendiri. Nah ini yang ingin kita angkat, sehingga generasi muda tidak meninggalkan makanan-makanan ini,” ucapnya.

Selain itu, digelarnya Pasar Guyub juga sebagai upaya untuk menaikkan kelas pedagang-pedagang makanan dan minuman tradisional, agar semakin dikenal dan digandrungi oleh masyarakat di zaman sekarang.

“Jadi, yang mereka istilahnya pedagang tradisional, kita angkat tampilannya menjadi lebih menarik, bisa masuk ke median sosial juga dan jadi naik kelas lagi,” tuturnya.

Iwab berharap, dengan total 12 hari gelaran Pasar Guyub di Grand City itu, masyarakat bisa merasakan makanan hingga jajanan tradisional khas Indonesia.

“Memang saat ini fokusnya masih di area Jawa, karena mobilisasi pedagang ini agak susah dari pasar-pasar, karena masih tradisional. Kemudian, mereka belum punya power yang banyak, jadi kita belum bisa kalau terlalu jauh,” tuturnya.

Seperti diketahui, festival kuliner tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Grand City. Di event yang pertama, bernama festival kuliner tersebut bernama Cap Legenda pada tahun 2023. (ris/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs