Fenomena penuaan dini, kata dr. Nurina Dhani spesialis kulit dan kelamin, kini makin banyak dialami oleh mereka yang bahkan belum menginjak 30 tahun.
Menurut Dhani, penuaan merupakan proses yang pasti terjadi pada siapa saja. Namun, penuaan juga bisa diperlambat prosesnya dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal.
“Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis dan kurang elastis,” terangnya pada Senin (21/10/2024).
Perubahan ini karena berkurangnya kandungan kolagen, elastin, hyaluronic acid pada kulit, sehingga kelembaban dan kekenyalan berkurang.
Dhani menjelaskan, tanda-tanda penuaan biasanya diawali dengan kulit kering, kusam, tidak bercahaya, garis halus, keriput, dan kulit kendur.
“Sebenarnya, proses penuaan kulit itu terjadi secara alami dimulai saat berusia 25 tahun,” ungkapnya.
Namun, kata Dhani, masanya bisa lebih cepat jika beberapa faktor pemicunya tidak disadari. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi penuaan dini adalah gaya hidup tidak sehat dan faktor lingkungan seperti, polusi.
“Kolagen dalam kulit kita ini berproses dan setiap tahunnya berkurang. Belum lagi dari faktor eksternal misal, gaya hidup, polusi, makanan yang kita makan, emosional, dan segala macamnya,” jelasnya.
Dokter lulusan Universitas Airlangga (Unair) itu menyarankan masyarakat perlu memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat untuk menghindari penuaan dini. Cara paling mudah adalah dengan tidak begadang dan mampu mengelola stres.
Cara ini, dinilai Dhani sebagai upaya untuk menyehatkan kulit dari dalam, selain disupport dengan penggunaan skincare sesuai kebutuhan dan jenis kulit.
Sementara dalam pemilihan skincare untuk mencegah penuaan dini, Dhani menyarankan yang memiliki kandungan melembabkan dan retinoid atau dikenal sebagai retinol.
“Sekarang banyak produk anti penuaan. Namanya anti pakainya sebelum tua, mencegah lebih baik sebelum terjadi dan pastikan kulit terjaga hidrasinya,” tandasnya. (kir/saf/ipg)