Jumat, 22 November 2024

Dokter Sebut Tidur setelah Sahur Bisa Sebabkan Asam Lambung Naik

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Tidur setelah sahur disebut bisa menyebabkan asam lambung naik dan memicu penyakit GERD. Foto: shutterstock

Dokter Elisabeth Sipayung spesialis penyakit dalam menyebut perilaku tidur setelah sahur dapat menyebabkan asam lambung naik dan memicu penyakit GERD atau maag.

“Itu (setelah sahur) tidak dianjurkan kalau langsung tidur,” sebut dokter dari Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta itu.

“Karena pada saat itu makanannya bisa kembali lagi ke atas, asam lambungnya bisa naik lagi, dan bisa mengiritasi di kerongkongan,” jelasnya dilansir Antara, Rabu (13/3/2024).

Elisabeth menyebut, kebiasaan tidur setelah sahur bisa mengakibatkan sensasi seolah-olah seperti tercekik bagi penderita asam lambung.

Ia menilai hal itu dapat mengganggu seseorang dalam menjalankan ibadah puasa, karena pada kasus yang lebih parah, seseorang dengan penyakit asam lambung harus membatalkan puasanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau memang masih bisa ditahan, itu bisa kita lanjutkan terus saja puasanya. Namun, apabila sudah sampai perih banget, rasanya seperti diputar-putar, mules, bahkan muntah, nah itu ya mungkin nggak bisa lagi diteruskan,” ujarnya.

Untuk itu, agar puasa tetap lancar dan tidak terganggu oleh penyakit asam lambung, Elisabeth mengimbau agar penderita penyakit asam lambung untuk tetap menenangkan diri dan mengelola stres pada saat sahur dan saat berpuasa.

Kemudian ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tidur setelah sahur dengan alasan apapun.

Ia juga menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas ringan setelah sahur seperti bersiap-siap menuju kantor, sekolah, merapikan rumah, atau aktivitas ringan lainnya untuk meminimalisasi naiknya asam lambung.

“(Tidur setelah sahur) dengan alasan kalau misalnya habis sahur kan kita menghemat energi ya untuk seharian, padahal habis makan itu sebaiknya kita melakukan aktivitas ringan seperti biasa,” ucapnya.

Agar penyakit asam lambung tidak kumat setelah berbuka puasa, Elisabeth juga menganjurkan kepada masyarakat untuk tidak berbuka puasa dengan makanan asam, makanan tinggi lemak seperti daging, gorengan, jeroan, dan lain sebagainya, tidak makan dalam jumlah banyak dalam satu waktu, serta tidak merokok.

Ia juga menganjurkan kepada masyarakat untuk memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs