Dokter mengingatkan pasangan tidak menunda kehamilan lebih dari usia 35 tahun. Hal ini disebabkan karena kualitas sel telur dan sperma semakin menurun.
Dokter Benediktus Arifin Spesialis Obstetri Ginekologi menyarankan sebaiknya kehamilan maksimal tuntas usia 35 tahun.
“Usia kalau bisa 35 tahun selesai hamilnya, jangan menunggu lebih dari 45 tahun untuk punya anak. Pada usia 35 tahun segera cari penyebabnya, kalau usia 35 tahun ke atas jangan nuggu satu tahun, enam bulan saja enggak berhasil (hamil) alami segera cari penyebabnya,” kata Dokter Benediktus saat menghadiri anniversary Morila IVF di Surabaya, Minggu (9/6/2024) malam.
Sebelum usia 35 tahun, jika mencoba cara normal untuk punya anak belum berhasil, maka Dokter Benediktus menyarankan pasangan untuk periksa.
Pemeriksaan demi mengetahui, ada tidaknya indikasi mutlak untuk harus program bayi tabung.
“Kalau laki-laki azoospermia, perempuan saluran buntu, maka itu indikasi mutlak untuk bayi tabung,” katanya.
Kalau hasilnya tidak, maka masih ada harapan normal, inseminasi, baru pilihan terakhir bayi tabung.
Lebih dari 35 tahun, sambungnya, kualitas sel telur dan sperma akan semakin menurun.
Sementara Dokter Andra Kusuma Putra Spesialis Obgyn Subspesialis Fertilitas menambahkan, tidak ada cara menjaga sel telur dan sperma selain tidak menunda kehamilan sampai usia semakin tua.
“Begitu berencana punya anak atau bahkan sebelum promil, atau sebelum menikah kalau perlu periksa dulu, kita punya bayangan kira-kira nanti hamilnya gampang atau tidak,” tandasnya. (lta/saf/ipg)