Minggu, 22 September 2024

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Munculnya Penyakit Jantung

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi jantung. Foto : Universitas Airlangga

Rio Probo Kaneko Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto mengatakan faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.

“Paparan stres secara kumulatif (jangka panjang) itu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Rio Probo Kaneko dalam kegiatan diskusi “Menjaga Kesehatan Jantung AZ”, Rabu (18/9/2024).

Dilansir dari Antara, ia menjelaskan stres yang berkepanjangan itu akan direspon oleh tubuh untuk mengeluarkan hormon-hormon epinefrin, kortisol, maupun dopamin, yang berlebih.

Dengan meningkatnya hormon tersebut, merupakan sinyal yang tidak bagus bagi kesehatan jantung seseorang yang menderita stres atau cemas berkepanjangan. Efek negatif tersebut berupa kerja jantung yang menjadi lebih berat hingga detak jantung menjadi lebih cepat.

“Kalau dari penelitian, dia bisa meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, kemudian terjadi peradangan pembuluh darah pada jantung dan juga beban kerja jantung meningkat, detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, sehingga risiko terjadinya penyakit jantung baik koronoer dan lainnya,” kata Rio

Meski demikian, stres yang hanya sesaat tidak menimbulkan kerusakan kepada jantung. Pemicu munculnya sakit jantung terhadap seseorang yang mengalami kecemasan dan juga stres hanya dalam jangka waktu yang panjang.

Bahkan menurut penelitian yang ada, kata dia, seseorang bisa mengalami sakit jantung akibat cemas dan stres berkepanjangan tersebut, jika mereka mengalaminya dalam jangka waktu selama 6 sampai dengan 12 bulan.

“Jadi banyak penelitian yang mayoritas dilakukan di luar negeri itu menyebutkan bahwa paparan stres kronis yang dialami selama 6 sampai dengan 12 bulan yang bisa menyebabkan jantung tidak sehat,” ucap dia.

“Kalau cemas atau stres yang hanya 1 sampai dengan 2 hari itu tidak termasuk,” kata Rio.

Dokter yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Purwokerto itu menjelaskan bahwa pengelolaan stres maupun cemas yang berlebih sangat perlu dilakukan.

Ketika perasaan itu muncul, ia menyarankan untuk mengeluarkan melalui bercerita kepada orang terdekat dan terpercaya hingga melakukan pertemuan dengan psikiater. Hal tersebut dilakukan guna mengeluarkan emosi dan juga perasaan yang tidak nyaman dalam pikiran. (ant/nis/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 22 September 2024
32o
Kurs