Mattel akhirnya merilis boneka Barbie tunanetra pertamanya yang masuk dalam koleksi inklusif.
Perusahaan mainan itu mengatakan, boneka yang dirilis dengan membawa tongkat penuntun itu dibuat agar anak-anak dengan penurunan penglihatan dan tunanetra lebih terwakili dalam masyarakat.
“Kami menyadari bahwa Barbie lebih dari sekadar boneka; ia merupakan representasi ekspresi diri dan dapat menciptakan rasa memiliki,” kata Krista Berger Wakil Presiden Senior Barbie dan Kepala Boneka Global Mattel, melansir dari Antara pada Kamis (25/7/2024).
Mattel bekerja sama dengan American Foundation for the Blind untuk memastikan segala sesuatu dari boneka Barbie, mulai dari mata hingga pakaiannya, secara akurat menggambarkan orang yang mengalami kebutaan dan penurunan penglihatan.
Boneka Barbie tunanetra memegang tongkat putih dan merah dengan ujung seperti marshmallow. Serta tatapan matanya sedikit mengarah ke atas untuk menggambarkan tatapan mata individu yang mengalami kebutaan.
Berdasarkan hasil konsultasi dengan anak-anak tunanetra, perusahaan memutuskan untuk membuat boneka dengan pakaian berbahan kain taktil, termasuk kaus satin merah muda dan rok tule ungu.
Detail seperti pengikat melingkar di bagian belakang atasan boneka dan karet pinggang pada rok dibuat untuk memudahkan pengenaan pakaian pada boneka.
Kemasannya juga lebih mudah diakses. Kata Barbie dalam huruf Braille ditulis pada bagian depan kotak.
Selain meluncurkan Barbie tunanetra, Mattel bermitra dengan National Down Syndrome Society di Amerika Serikat mengeluarkan produk boneka berkulit hitam dengan down syndrome, menyusul peluncuran boneka berkulit putih dengan kondisi serupa tahun lalu. (ant/kir/saf/ipg)